Oleh : Faisal Riza Hasbullah, S.Pd I
Orangtua menjadi
contoh yang mudah sekali ditiru oleh anak jika memiliki ekspresi akan diikuti anaknya. Menjadi contoh kecil ketika anak
melihat orangtua takut akan sesuatu kejadian atau pada benda, dengan begitu
anak melihat ekspresi orangtuanya seraya menangis dan ingin dipeluk oleh orangtua.
Begitu juga ketika anak sering melihat orangtua marah, hal ini mudah dicontoh
oleh anak untuk memarahi orang lain atau temannya sebaya ketika mendapati
permasalahan. Bagian yang paling suka diikuti oleh anak diantaranya :
a. Bahasa yang digunakan oleh orangtua
b. Perilaku keetika terjadi permasalahan / konflik
c. Kebiasaan yang terbangun dari mulai awal hari sampai jam tidur
d. Kesukaan yang dimiliki orangtua
Maka perlunya orangtua menjadi pengasuh pertama dan utama senantiasa menjaga diri untuk memberikan contoh yang baik serta selalu belajar kepada siapa saja utamanya pendidik di PAUD untuk mensinergikan kebutuhan di PAUD dan di rumah. Tidak sedikit orangtua yang menyadari akan pentingnya persiapan untuk menjadi ornagtua. Mereka lebih memilih menitipkan anaknya ketika bekerja kepada oranglain yang belum tentu juga menyadari akan pentingnya pendidikan anak usia dini.
a. Bahasa yang digunakan oleh orangtua
b. Perilaku keetika terjadi permasalahan / konflik
c. Kebiasaan yang terbangun dari mulai awal hari sampai jam tidur
d. Kesukaan yang dimiliki orangtua
Maka perlunya orangtua menjadi pengasuh pertama dan utama senantiasa menjaga diri untuk memberikan contoh yang baik serta selalu belajar kepada siapa saja utamanya pendidik di PAUD untuk mensinergikan kebutuhan di PAUD dan di rumah. Tidak sedikit orangtua yang menyadari akan pentingnya persiapan untuk menjadi ornagtua. Mereka lebih memilih menitipkan anaknya ketika bekerja kepada oranglain yang belum tentu juga menyadari akan pentingnya pendidikan anak usia dini.
Usia 0-8 Tahun merupakan prioritas pendidikan dan pengasuhan yang tidak akan bisa terulang kembali. Kesadaran orangtua mulai muncul supaya usia anak usia dini tidak tergadai dengan memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Upaya yang benar untuk meningkatkan kemampuan anak usia dini sesuai dengan perkembangan usia didasarkan pada faktor Nilai Agama dan Moral, Sosial emosional, Fisik Motorik, Bahasa, Kognitif, dan Seni.
Usia anak yang tidak bisa kembali menjadi upaya orangtua memberikan ilmu pengetahuan sikap dasar pada anak seoptimal mungkin sesuai kebutuhan anak. Ketika anak mempelajari hal baru pastilah orangtua yang menjadi sasaran pertama berbagai hal pertanyaan pada anak akan terungkap. Selain itu pengamatan anak lebih rinci yang membuat pengetahuan yang lalu menjadi bagian informasi untuk mengkaitkan dengan pengetahuan baru.
Sumber belajar
pada pembelajaran anak usia dini didapatkan dari berbagai benda dan peralatan
yang dekat dengan anak. Kendala bisa
dihadapi orangtua dengan adanya pendampingan yang dilakukan oleh kepala maupun pendidik
pada PAUD.
Keberlanjutan program
kebersamaan orangtua dengan anak untuk mengoptimalkan potensi anak sejak dini
perlu dilakukan secara terus menerus, agar berhasil menanamkan sikap
pengetahuan dan keterampilan menggunakan bahan dan alat yang ada didalam rumah.
Kebersamaan orangtua
dengan anak menjadi prioritas agar anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan
kodratnya sebagai anak manusia yang perlu bimbingan dan arahan dari
orangtuanya. Memang waktu dirasakan sangat mahal untuk bisa bersama anak, apalagi ketika pekerjaan menjadi utama dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar