Selasa, 27 September 2016

Renungan Untuk Diri



Renungkanlah 6 Pesan Ibu Kepada Anak Lelakinya
1. Ibu berkata, hargai istrimu sebagaimana engkau menghargai ibumu, sebab istrimu juga seorang ibu dari anak-anakmu.
2. Ibu berkata, jika marah boleh tidak memberi uang, boleh tidak berbicara dengan istrimu, tapi jangan bertengkar dengannya (membentaknya, memukulnya).
3. Ibu berkata, diam sajalah jika istrimu sedang marah. Ingatlah ketika khalifah Umar bin Khattab dimarahi istrinya. Umar hanya diam saja tanpa membantah. Kamu bisa bayangkan seorang Umar yang kuat dan perkasa, bahkan setan pun takut bertemu dengannya. Umar diam karena dia mengerti betul betapa beratnya menjadi seorang ibu bagi anak-anaknya. Masa depan anak-anaknya sangat bergantung pada istrinya. Jika istrimu marah maka diam dan dengarkan sajalah
4. Ibu berkata, jantung rumah adalah seorang istri. Jika hati istri mu tidak bahagia maka seisi rumah akan tampak seperti neraka (tidak ada canda tawa, manja, perhatian). Maka sayangi istrimu agar dia bahagia dan engkau akan merasa seperti di surga.
Ibu berkata, besar atau kecil gajimu, seorang istri tetap ingin diperhatikan. Dengan begitu maka istrimu akan selalu menyambutmu pulang dengan kasih sayang.
5. Ibu berkata, 2 orang yg tinggal 1 atap (menikah) tidak perlu gengsi, bertingkah, siapa menang siapa kalah. Karena keduanya bukan untuk bertanding melainkan teman hidup selamanya
Ibu berkata, diluar banyak wanita idaman melebihi istrimu. Namun mereka mencintaimu atas dasar apa yang kamu punya sekarang, bukan apa adanya dirimu. Saat kamu menemukan masa sulit, maka wanita tersebut akan meninggalkanmu dan punya pria idaman lain dibelakangmu.
6. Ibu berkata, banyak istri yang baik. Tapi diluar sana banyak pria yang ingin mempunyai istri yang baik dan mereka tidak mendapatkannya. Mereka akan menawarkan perlindungan terhadap istrimu. Maka jangan biarkan istrimu meninggalkan rumah karena kesedihan, Sebab ia akan sulit sekali untuk kembali

Pendidik PAUD yang Disenangi Anak

Oleh: Sri Wahyuni Hatta


Menjadi seorang pendidik PAUD memang bukan suatu profesi yang mudah, seseorang perlu memiliki pengetahuan dan dan ilmu dalam menjalankan profesi terebut. pendidik sejatinya tidak hanya mampu mengajar tetapi juga harus mampu mendidik, dua hal tersebut harus seiring sejalan. jika hanya mampu mengajar atau mentranfer ilmu maka selesailah tugasnya. padahal pendidik juga perlu memberikan motivasi kepada anak didik agar terjadi proses internalisasi nilai-nilai pada dirinya sehingga menimbulkan sikap dan perilaku yang baik.
mendidik juga merupakan upaya pembinaan pribadi, sikap mental dan akhlak anak. jika mengajar itu adalah interaksi timbal balik antara guru dan anak didik dalam rangka mentranfer ilmu pengetahuan ,maka perubahan yang didapatkan anak hanya pada kemampuan kognitifnya saja, mendidik tidak sekedar mentransfer ilmu pengetahuan tetapi juga nilai -nilai, artinya pendidik juga menghantarkan anak didik pada aspek kognitif, psikomotorik, afektif agar anak tumbuh sebagai manusia yang berpribadi.
profesi pendidik PAUD telah banyak dilirik baik dari lulusan PG PAUD maupun disiplin ilmu lainnya. beberapa faktor dapat menjadi penyebabnya  bisa saja kerena senang dengan dunia anak atau juga sebagai pengisi kesibukan karena belum menemukan pekerjaan yang sesuai dengan gelarnya.ataupun karena pilihan terakhir yang menganggap bahwa pendidik PAUD adalah pekerjaan yang mudah. berangkat jam tujuh pagi pulang jam sepuluh, datang kesekolah hanya bermain  menyanyi dan makan-makan. ini anggapan banyak orang, padahal sesunguhnya tidak demikian, profesi pendidik PAUD sangat kompleks mulai dari merencanakan pembelajaran, merancang kegiatan main, melaksanakan pembelajaran dan melakukan penilaian yang harus dilakukan mengikuti aturan yang tercantum dalam kurikulumnya.
Guru adalah pekerjaan yang mulia, terlebih lagi guru taman kanak-kanak membutuhkan kesabaran dan ketelatenan agar tujuan pembelajaran yang telah di rancang dapat terwujud dengan baik. 


Terdapat banyak langkah yang perlu diaplikasikan agar anak senang akan keberadaan gurunya dalam kelas. lantaran anak membutuhkan kenyamanan didalam kelas terlebih dengan gurunya. supaya menjadi guru PAUD yang disenangi anak-anak diperlukan kreativitas dan pembawaan mengajar yang disenangi anak.
berikut beberapa panduan menjadi guru yang disenangi anak dikelas:
1.sabar dan telaten
seorang guru dalam menghadapi anak didik memerlukan kesabaran, mengingat karakter anak dalam kelas berbeda-beda.setiap anak memerlukan penanganan yang berbeda sesuai dengan karakter anak.
2. menyayangi anak 
seorang guru PAUD perlu memiliki rasa kasih sayang terhadap anak, meskipun kita mengajar anak orang lain tetapi setiap hari kita berinteraksi dengan mereka , maka sayangilah anak didik kita seperti anak kita sendiri. dengan begitu anak akan rakin kesekolah
3. mau mendengarkan celoteh anak
guru yang baik selalu mendengarkan celoteh anak apapun itu, baik pengalaman yang ia rsakan di rumah maupun di tempat lain. terkadang anak juga menceritakan barang baru yang ia miliki. guru cukup mengungkapkan pujian terhadap apa yang diceritakan anak. mereka merasa di perhatikan oleh guri
4. memberikan yang terbaik untuk anak
selalu memberikan yang terbaik bagi anak, maksudnya ketika anak menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan ,guru bertugas memberikan bantuan sehingga anak merasa kesulitan dan mau mengerjakan tugas sampai selesai
5. menciptakan situasi yang menyenangkan bagi anak
situasi yang aman dan menyenangkan bagi anak membuat mereka betah dalam belajar, oleh krena itu pembelajaran PAUD dilaksanakan sambil bermain, belajar seraya bermain. mereka banyak tahu ketika anak banyak distimulasi oleh kegiatan bermain.

Selasa, 13 September 2016

Memaksimalkan Potensi Anak Sejak Dini

Oleh : Faisal Riza Hasbullah, S.Pd I


Orangtua menjadi contoh yang mudah sekali ditiru oleh anak jika memiliki ekspresi akan diikuti anaknya. Menjadi contoh kecil ketika anak melihat orangtua takut akan sesuatu kejadian atau pada benda, dengan begitu anak melihat ekspresi orangtuanya seraya menangis dan ingin dipeluk oleh orangtua. Begitu juga ketika anak sering melihat orangtua marah, hal ini mudah dicontoh oleh anak untuk memarahi orang lain atau temannya sebaya ketika mendapati permasalahan.  Bagian yang paling suka diikuti oleh anak diantaranya :
a. Bahasa yang digunakan oleh orangtua
b. Perilaku keetika terjadi permasalahan / konflik
c. Kebiasaan yang terbangun dari mulai awal hari sampai jam tidur
d. Kesukaan yang dimiliki orangtua

Maka perlunya orangtua menjadi pengasuh pertama dan utama senantiasa menjaga diri untuk memberikan contoh yang baik serta selalu belajar kepada siapa saja utamanya pendidik di PAUD untuk mensinergikan kebutuhan di PAUD dan di rumah. Tidak sedikit orangtua yang menyadari akan pentingnya persiapan untuk menjadi ornagtua. Mereka lebih memilih menitipkan anaknya ketika bekerja kepada oranglain yang belum tentu juga menyadari akan pentingnya pendidikan anak usia dini.

Usia 0-8 Tahun merupakan prioritas pendidikan dan pengasuhan yang tidak akan bisa terulang kembali. Kesadaran orangtua mulai muncul supaya usia anak usia dini tidak tergadai dengan memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Upaya yang benar untuk meningkatkan kemampuan anak usia dini sesuai dengan perkembangan usia didasarkan pada faktor Nilai Agama dan Moral, Sosial emosional, Fisik Motorik, Bahasa, Kognitif, dan Seni.

Usia anak yang tidak bisa kembali menjadi upaya orangtua memberikan ilmu pengetahuan sikap dasar pada anak seoptimal mungkin sesuai kebutuhan anak. Ketika anak mempelajari hal baru pastilah orangtua yang menjadi sasaran pertama berbagai hal pertanyaan pada anak akan terungkap. Selain itu pengamatan anak lebih rinci yang membuat pengetahuan yang lalu menjadi bagian informasi untuk mengkaitkan dengan pengetahuan baru.

Sumber belajar pada pembelajaran anak usia dini didapatkan dari berbagai benda dan peralatan yang dekat dengan anak. Kendala bisa dihadapi orangtua dengan adanya pendampingan yang dilakukan oleh kepala maupun pendidik pada PAUD.
Keberlanjutan program kebersamaan orangtua dengan anak untuk mengoptimalkan potensi anak sejak dini perlu dilakukan secara terus menerus, agar berhasil menanamkan sikap pengetahuan dan keterampilan menggunakan bahan dan alat yang ada didalam rumah.

Kebersamaan orangtua dengan anak menjadi prioritas agar anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya sebagai anak manusia yang perlu bimbingan dan arahan dari orangtuanya. Memang waktu dirasakan sangat mahal untuk bisa bersama anak, apalagi ketika pekerjaan menjadi utama dalam kehidupan sehari-hari.