Senin, 21 Maret 2016

Perlindungan Anak Usia Dini Dari Kekerasan Aksara


Oleh : Faisal Riza Hasbullah
Berkecimpung didunia kerja bagi orangtua ada kalanya kurang memperhatikan kondisi anak. Baik ayah yang memang memiliki tugas menjadi tulang punggung keluarga. Maupun sang ibu yang berupaya membantu perekonomian keluarga lalu memilih dunia kerja. Semua hal itu bukanlah alasan untuk jauh dengan anak, hanya menitipkan pendidikan dan perlindungan kepada lembaga PAUD maupun Pengasuh. Meskipun pengasuh mampu dipercaya serta mengerjakan kewajiban dalam mengasuh anak belum tentu anak mendapatkan kasih sayang sama seperti kasih sayang dari kedua orangtuanya.

Ibu menjadi sandaran utama dalam pembentukan dan tumbuh kembang anak usia dini menjadi perlu meluangkan waktu yang lebih. Sebagai ibu mengawasi perkembangan anaknya menjadi hal yang perlu diperhatikan secara seksama. Meskipun bekerja, usahakan tempat kerja jangan sampai berjauhan dengan tempat anak dititipkan maupun ditinggal dengan pengasuh. Perlunya juga peran ayah yang menjadi sosok yang melindungi didalam keluarga perlu anak merasakan kehangatan perlindungan ayah. Meski terlihat ibu dekat dengan anak tetapi ayahnya jauh hal itu membuat menurunya percaya diri anak meski dia masih usia dini pasti merasakan hal yang sangat besar karena ketidak hadiran ayahnya.
Baik ibu maupun ayah memang menjadi tanggung jawab bersama pendidikan pertama didalam rumah. Bukan hanya menjadi podasi awal tetapi menjadi tanah yang nantinya anak dirikan pengetahuan keterampilan dan sosial emosionalnya dalam usia 0 hingga 6 tahun. Jika didalam rumah kuat pendidikan dan pengasuhan maka dirasakan anak akan mampu menyeleksi mana yang baik dan yang buruk ketika berada dilingkungan masyarakat yang kurang perhatian orangtua. Selain itu jika dibekali dengan tepat pendidikan dirumah, nantinya anak semakin mudah menyesuaikan diri dilembaga PAUD yang diikuti.

Masuk ke sekolah dasar bukanlah prioritas anak menjadi pintar membaca dan menulis sehingga diterima. Akan tetapi fungsi dari pendidikan dasar kelas 1 hingga kelas 3 menjadi tempat untuk mengasah kognitif anak dalam membaca menulis dan berhitungnya. Ketika belum memasuki usia persiapan untuk baca hitung, atau dalam perkembangannya anak belum bisa membaca menghitung pada usia dini janganlah orangtua memaksakan sehingga anak menjadi stress.
Ketiga lingkungan yang menjadi keterkaitan pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak usia dini menjadi penting bersinergi untuk persiapan generasi penerus bangsa yang nantinya bisa membangun negara. Diusia negara yang nantinya semakin dewasa yakni 100 tahun Indonesia merdeka, bisa mendapatkan surplus demografi generasi penerus bangsa yang berkualitas.
AUD Berkembang
Tanpa Paksaan

Kesadaran orangtua antara ibu dan ayah bukan berarti saling bertukar peran antara keduanya yang malah membuat bingung anak. Perlu dikeluarga penguatan peran ibu dan peran ayah sesuai dengan hak serta kewajibannya masing-masing. Ketika anak mendapatkan kasih sayang dari orangtua maka dari itupula anak mendapatkan rasa terjaga, aman, dan nyaman dalam bermain dilingkungannya. Sehingga nantinya perkembangan dan pertumbuhan anak mulai dari motorik kasar hingga motorik halusnya bisa terasah, bahkan nantinya anak mampu mengetahui menulis dan berhitung tanpa pemaksaan pihak luar dari dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar