Senin, 21 Maret 2016

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PAUD DI WILAYAH KERJA BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NONFORMAL DAN INFORMAL REGIONAL VI SENTANI

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PAUD DI WILAYAH KERJA BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NONFORMAL DAN INFORMAL REGIONAL VI SENTANI





KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
2015

Oleh : Faisal Riza Hasbullah

I Pendahuluan
Latar belakang
Kurikulum sebagai perangkat pembelajaran memiliki peran penting dalam upaya menuju pada tujuan pembelajaran.  Kurikulum juga menjadi salah satu komponen yang memberi arah dalam program pendidikan. Sebagai komponen untuk membentuk kompetensi peserta didik maka perlu diarahkan pada zaman yang dialami oleh anak. Kurikulum terbaru 2013 menuntut kreatifitas setiap pendidik dan tenaga kependidikan dalam menentukan muatan kurikulum yang akan diajarkan.
Sesuai dengan Permendikbud No 146 Tahun 2014 kurikulum 2013 harus memenuhi struktur yang telah ditetapkan dengan pendekatan tema dan sub tema yang sesuai dengan karakteristik PAUD. Pendidikan anak usia dini yang diantaranya satuan PAUD (TK, KB, TPA, SPS) seyogyanya telah mengikuti pedoman yang telah ditetapkan serta petunjuk teknisnya untuk memberikan informasi tentang penyusunan kurikulum Tahun 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Kurikulum PAUD terdiri dari komponen bahan pembelajaran yang mencakup lingkup perkembangan, yaitu perkembangan moral & agama, fisik-motorik,kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni.
Pendekatan pembelajaran saintifik dan penilaian otentik menjadikan kurikulum 2013 PAUD mampu menjadi langkah mudah pendidik dalam hal ini guru untuk mengetahui tingkat pencapaian perkembangan peserta didik. Sehingga perlu disosialisasikan dan dibuatkan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan di satuan PAUD. Harapanya implementasi kurikulum 2013 PAUD mampu menjadi solusi peningkatan kualitas pendidik dan kompetensi peserta didik meningkat.
Rumusan masalah
1.       Bagaimana tinjauan terhadap implemantasi kurikulum 2013
2.       Bagaimana saran implementasi di satuan PAUD
Tujuan
1.       Tinjauan terhadap implemantasi kurikulum 2013
2.       Saran implementasi di satuan PAUD
II Pembahasan
Implementasi kurikulum 2013 PAUD di wilayah kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Regional VI Sentani diadakan secara estafet yaitu dengan sosialisasi dan dilanjutkan dengan pelatihan penyusunan Kurikulum 2013 PAUD. Balai pendidikan anak usia dini telah memiliki pegawai dikelompok kerja dibidang PAUD sejumlah 5 orang. Diantaranya Anthon Hairtaheuw, Peni Siswati, Sri Wahyuni Hatta, Siti Nur Solihah, dan Faisal Riza Hasbullah. Dengan demikian kebutuhan untuk menjadi narasumber pada pelatihan penyusunan kurikulum 2013 PAUD.
BP PAUDNI regional VI SENTANI telah mengadakan kegiatan pelatihan kurikulum 2013 PAUD diadakan sejak tahun 2014 akhir yaitu di bulan Desember hingga sekarang. Pelatihan kurikulum 2013 PAUD dengan kerjasama pemerintah Kota Jayapura dan telah memberlakukannya pada setiap lembaga PAUD. Kondisi kota Jayapura yang dekat dengan kantor menjadikan wilayah yang telah mencanangkan kurikulum 2013 PAUD.
Diantara beberapa lembaga yang turut mengundang dalam bentuk pelatihan penyusunan kurikulum PAUD 2013 diantaranya dari jayapura TK Trikora Jayapura, TK Kristus Raja, TK Habasyah Sorong dan PAUD yang tergabung dalam kelompok PAUD Kab Jayapura. Selain itu juga diantara kelompok gugus PAUD dan TK  di daerah Heram serta Kerom juga mengundang untuk mengadakan pelatihan penyusunan kurikulum 2013 PAUD.
Masih sering dijumpai beberapa PAUD pada tingkat satuan TK, KB, TPA dan SPS menganggap terdapat perbedaan pada kurikulum yang digunakan dimasing masing satuan. Sehingga ada satuan yang masih memakai Permendiknas No 58 Tahun 2009 baik pada pada tingkat satuan TK, KB, TPA dan SPS.
Deteksi dini tumbuh kembang anak diwilayah timur Indonesia masih pada kondisi yang memprihatinkan. Hal ini didapati ketika pada proses awal penerimaan peserta didik pada lembaga belum diadakan kegiatan deteksi dini tumbuh kembang anak yang perlu dilakukan agar sesuai dengan apa yang menjadi layanan dari pendidik kepada peserta didik.
III Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan yang didapatkan diantaranya:
1.       Pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan anak usia dini relatif masih awam mengenai peraturan yang menjadi dasar kebijakan PAUD dan belum adanya sosialisasi tentang satuan TK, KB, TPA dan SPS dinaungi oleh PAUD.
2.       Masih perlu anggaran untuk mengadakan pelatihan penyusunan kurikulum 2013 PAUD untuk wilayah kerja Maluku Maluku Utara Papua Barat dan Papua.
3.       Pola fikir pendidik dan tenaga kependidikan di wilayah Papua dan Papua Barat masih mengharapkan adanya pemberiaan data kurikulum secara utuh tanpa adanya pengembangan bagi lembaga PAUD.
Saran yang diajukan diantaranya :
1.       Perlu adanya peningkatan kualifikasi akademik pendidik PAUD yang diharapkan mampu menganalisis dan menentukan kebutuhan yang diperlukan anak usia dini sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak.
2.       Peningkatan anggaran untuk memberikan pelatihan kepada pendidik PAUD disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kurikulum 2013 PAUD.
3.       Pada setiap pengawas maupun instansi terkait dengan pendidik PAUD diharapkan mampu memberikan pemahaman yang benar dengan adanya pendidikan anak usia dini sehingga usia 0 hingga 6 tahun yang disebut dengan masa keemasan perkembangan intelektual seharusnya dijadikan dasar bagi upaya meningkatkan kemajuan pendidikan di Indonesia.
4.        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar