Sabtu, 14 Mei 2016

Investasi Pendidikan Anak Usia Dini dengan Parenting Membangun Bangsa

Oleh : Faisal Riza Hasbullah

Papa dan Mama Memiliki Peran
yang Sama Dalam Mendidik
Anak Usia Dini
Parenting adalah upaya pendidikan yang dilaksanakan oleh keluarga sebagai interaksi berkelanjutan antara orangtua dan anak- anak yang meliputi antara lain, pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan orang tua terhadap anaknya. Guna meningkatkan pengetahuan pola pengasuhan maka manajemen parenting ini dapat membantu dalam memberi ilmu kepada orang tua.
Tidak ada batasan minimal ilmu atau minimal akademik kelulusan misalnya, minimal SMA, S1 dan lain sebagainya yang berhak untuk mengasuh anak. Karena setiap individu berbeda dalam hal menentukan pernikahan maupun untuk memiliki anak. Dan parenting ini berlaku dari orang tua tersebut masih mengandung hingga melahirkan anak bahkan hingga dewasa.
Biasanya para orang tua menerapkan pola asuh terhadap anaknya turun temurun dari orang tuanya, adat dan lingkungan sekitar. Salah satu faktor keberhasilan akademik anak, kesehatan anak maupun kesiapan mental anak di pengaruhi pola asuh orang tua terhadap anaknya.
Pembentukan akhlak  adalah rupa atau wujud menanamkan nilai-nilai karakter pada anak yang mengandung komponen pengetahuan untuk membentuk akhlak serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai moral di masyarakat, baik terhadap Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, maupun bangsa, sehingga akan terwujud anak yang shaleh dan shalehah.
Sebelum melaksanakan pendidikan karakter pada anak agar memiliki akhlak yang baik, pendidik atau orangtua harus mempunyai komitmen tinggi untuk menanamkan karakter pada anak.
Setiap pendidik atau orang tua wajib menjaga kemurnian aqidah dan kefitrahan anak-anaknya. Jangan sampai fitrah yang Allah berikan kepada anak-anak, akhirnya berubah sebab orang tuanya. Fitrah yang Allah berikan kepada seorang anak adalah fitrah di atas agama Islam. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya:
“Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam), kemudian kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani, atau Majusi.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
 “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah (Islam). (Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Ar-Ruum [30]: 30)
Dari dalil-dalil di atas, kita bisa mengetahui bahwa hal terpenting yang harus kita perhatikan ketika mendidik anak-anak kita adalah permasalahan aqidah. Karena hanya aqidah yang luruslah yang bisa mengantarkan mereka kepada jalan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Dan hal ini pulalah yang senantiasa diperhatikan oleh orang-orang terbaik di zaman dahulu dari kalangan nabi dan orang-orang shalih lainnya ketika mendidik anak-anaknya.
Investasi merupakan cara mengeluarkan sejumlah uang atau menyimpan uang pada sesuatu dengan harapan suatu saat mendapat keuntungan financial. Ada pendapat lain tentang investasi yaitu penanaman modal yang diharapkan dapat menghasilkan tambahan dana pada masa yang akan datang.
Islam menganjurkan untuk menjaga harta benda serta mencegah dari kehilangan. Sebagaimana didalam firman Allah dalam Al Quran:
dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya[268], harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (QS An Nisa [4]: 5)

[268] Orang yang belum sempurna akalnya ialah anak yatim yang belum balig atau orang dewasa yang tidak dapat mengatur harta bendanya.
Investasi dari pandangan islam mampu memberikan manfaat yang baik dimasa depan dengan memberikan sebagian harta kita. Keuntungan yang didapatkan dimasa depan tidak pasti dengan harta, melainkan derajat yang tinggi dipandangan Allah SWT. Sehingga nantinya dengan investasi yang tepat mampu menghindarkan kemudhorotan dimasa depan.
Jika kita menelisik untuk mendapatkan keuntungan yang baik bagi perkembangan anak usia dini, sekaligus cara menyimpan uang yang bisa dimanfaatkan dimasa depan dengan memfasilitasi anak usia dini. Anak yang nantinya dimasa depan menjadi penerus pergerakan bangsa, tentunya akan baik jika memiliki akses untuk mengembangkan kompetensi sesuai dengan usianya yang nantinya berhasil santun secara karakter dan cerdas dalam bertindak.

Generasi emas 2045 merupakan generasi yang harus dipersiapkan melalui generasi emas di usia dini. Di 100 tahun Indonesia memiliki bonus penduduk yang sangat tinggi, yang jika baik pendidikan dan karakternya maka akan baik pemerintahan dan bangsanya. Akan tetapi jika di tahun tersebut terjadi kegagalan penyiapan generasi Indonesia bisa menjadi negara tinggi jumlah penduduknya dengan kemiskinan dan kebodohan yang tinggi. Mari kita persiapkan bersama tantangan bangsa kedepan untuk generasi yang lebih baik kita investasikan apa yang kita bisa beri untuk masa depan bangsa dan negara melalui keluarga kita masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar