Papa dan Mama Memiliki Peran
yang Sama Dalam Mendidik
Anak Usia Dini
|
Tidak
ada batasan minimal ilmu atau minimal akademik kelulusan misalnya, minimal SMA,
S1 dan lain sebagainya yang berhak untuk mengasuh anak. Karena setiap individu
berbeda dalam hal menentukan pernikahan maupun untuk memiliki anak. Dan
parenting ini berlaku dari orang tua tersebut masih mengandung hingga
melahirkan anak bahkan hingga dewasa.
Biasanya
para orang tua menerapkan pola asuh terhadap anaknya turun temurun dari orang
tuanya, adat dan lingkungan sekitar. Salah satu faktor keberhasilan akademik
anak, kesehatan anak maupun kesiapan mental anak di pengaruhi pola asuh orang
tua terhadap anaknya.
Pembentukan
akhlak adalah rupa atau wujud menanamkan
nilai-nilai karakter pada anak yang mengandung komponen pengetahuan untuk
membentuk akhlak serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan
nilai-nilai moral di masyarakat, baik terhadap Allah SWT, diri sendiri, sesama
manusia, lingkungan, maupun bangsa, sehingga akan terwujud anak yang shaleh dan
shalehah.
Sebelum
melaksanakan pendidikan karakter pada anak agar memiliki akhlak yang baik,
pendidik atau orangtua harus mempunyai komitmen tinggi untuk menanamkan
karakter pada anak.
Setiap
pendidik atau orang tua wajib menjaga kemurnian aqidah dan kefitrahan
anak-anaknya. Jangan sampai fitrah yang Allah berikan kepada anak-anak, akhirnya
berubah sebab orang tuanya. Fitrah yang Allah berikan kepada seorang anak
adalah fitrah di atas agama Islam. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan
oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya:
“Setiap
anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam), kemudian kedua orang
tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani, atau Majusi.” (HR Al-Bukhari dan
Muslim)
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
agama Allah (Islam). (Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia
menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Ar-Ruum [30]: 30)
Dari
dalil-dalil di atas, kita bisa mengetahui bahwa hal terpenting yang harus kita
perhatikan ketika mendidik anak-anak kita adalah permasalahan aqidah.
Karena hanya aqidah yang luruslah yang bisa mengantarkan mereka
kepada jalan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Dan hal ini pulalah
yang senantiasa diperhatikan oleh orang-orang terbaik di zaman dahulu dari
kalangan nabi dan orang-orang shalih lainnya ketika mendidik anak-anaknya.
Investasi
merupakan cara mengeluarkan sejumlah uang atau menyimpan uang pada sesuatu
dengan harapan suatu saat mendapat keuntungan financial. Ada pendapat lain
tentang investasi yaitu penanaman modal yang diharapkan dapat menghasilkan
tambahan dana pada masa yang akan datang.
Islam
menganjurkan untuk menjaga harta benda serta mencegah dari kehilangan.
Sebagaimana didalam firman Allah dalam Al Quran:
dan
janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya[268],
harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok
kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan
ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (QS An Nisa [4]: 5)
[268]
Orang yang belum sempurna akalnya ialah anak yatim yang belum balig atau orang
dewasa yang tidak dapat mengatur harta bendanya.
Investasi
dari pandangan islam mampu memberikan manfaat yang baik dimasa depan dengan
memberikan sebagian harta kita. Keuntungan yang didapatkan dimasa depan tidak
pasti dengan harta, melainkan derajat yang tinggi dipandangan Allah SWT. Sehingga
nantinya dengan investasi yang tepat mampu menghindarkan kemudhorotan dimasa
depan.
Jika
kita menelisik untuk mendapatkan keuntungan yang baik bagi perkembangan anak
usia dini, sekaligus cara menyimpan uang yang bisa dimanfaatkan dimasa depan
dengan memfasilitasi anak usia dini. Anak yang nantinya dimasa depan menjadi
penerus pergerakan bangsa, tentunya akan baik jika memiliki akses untuk
mengembangkan kompetensi sesuai dengan usianya yang nantinya berhasil santun
secara karakter dan cerdas dalam bertindak.
Generasi
emas 2045 merupakan generasi yang harus dipersiapkan melalui generasi emas di
usia dini. Di 100 tahun Indonesia memiliki bonus penduduk yang sangat tinggi,
yang jika baik pendidikan dan karakternya maka akan baik pemerintahan dan
bangsanya. Akan tetapi jika di tahun tersebut terjadi kegagalan penyiapan
generasi Indonesia bisa menjadi negara tinggi jumlah penduduknya dengan
kemiskinan dan kebodohan yang tinggi. Mari kita persiapkan bersama tantangan
bangsa kedepan untuk generasi yang lebih baik kita investasikan apa yang kita
bisa beri untuk masa depan bangsa dan negara melalui keluarga kita
masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar