Kisah berkaitan erat dengan budaya, cerita,
hikayat, dongeng. Dikatakan oleh Ustad Wijayanto mengenai cerita sudah ada
didalam al quran memberikan prioritas mengenai cara bercerita dengan adanya
surat dengan nama Al Qoshos. Menyampaikan nilai-nilai dalam kehidupan
sehari-hari lebih mudah dengan bercerita, mengdongeng atau dengan cara lainnya.
Salah satu cara filosofis dalam menyampaikan
dakwah yaitu dengan cara bercerita, telah terbukti di jawa dengan adanya
walisongo yang menggunakan wayang untuk menyebarkan agama islam. Wayang memang telah
ada sejak masuknya agama hindu. Menjadi warisan budaya Indonesia karena wayang
menjadi identitas yang unik dengan berbagai macam jenis bahan pembuatnya. Tanpa
mempengaruhi cerita, dengan media wayang apapun anak-anak hingga orang dewasa
pasti lebih memahami filosofi yang disampaikan. Dengan adanya pengaruh para
wali, bermunculanlah beberapa wayang yang sesuai ajaran islam diantaranya
punakawan. Punakawan awalnya wayang kulit yang sekarang biasa ditampilkan
sebagai wayang orang dengan tokoh diantaranya semar, gareng, petruk, dan
bagong.
Cara mudah untuk menjelaskan sesuatu dilakukan
dengan pendekatan bercerita. Bukan hanya untuk anak-anak yang pastinya disukai
oleh orangtua. Cerita memiliki alur yang lembut ketika menasehati orang tanpa
mengajar, menghibur orang dengan keluguan dari bahan wayang yang digunakan.
Ketika wayang diajarkan kepada anak-anak hal
ini memungkinkan bermunculnya pertanyaan anak. Penjelasan yang diberikan pada
anak tepat akan menstimulus ingatan yang kuat akan kebaikan yang ditanamkan
untuk hidup dimasa dewasa. Selain itu anak juga akan mendapatkan kosa kata baru
sehingga mengolah kata semakin cepat dan bervariasi. Daya imajinasi anak juga
akan terasah dengan banyaknya cerita yang didengarkan, sekaligus menjadi
penggambaran yang semakin nyata mengenai cerita yang disajikan ketika wayang
dimainkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar