Senin, 16 Mei 2016

Dongeng Sarana Menasehati yang Menyenangkan


Kisah berkaitan erat dengan budaya, cerita, hikayat, dongeng. Dikatakan oleh Ustad Wijayanto mengenai cerita sudah ada didalam al quran memberikan prioritas mengenai cara bercerita dengan adanya surat dengan nama Al Qoshos. Menyampaikan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari lebih mudah dengan bercerita, mengdongeng atau dengan cara lainnya.
Salah satu cara filosofis dalam menyampaikan dakwah yaitu dengan cara bercerita, telah terbukti di jawa dengan adanya walisongo yang menggunakan wayang untuk menyebarkan agama islam. Wayang memang telah ada sejak masuknya agama hindu. Menjadi warisan budaya Indonesia karena wayang menjadi identitas yang unik dengan berbagai macam jenis bahan pembuatnya. Tanpa mempengaruhi cerita, dengan media wayang apapun anak-anak hingga orang dewasa pasti lebih memahami filosofi yang disampaikan. Dengan adanya pengaruh para wali, bermunculanlah beberapa wayang yang sesuai ajaran islam diantaranya punakawan. Punakawan awalnya wayang kulit yang sekarang biasa ditampilkan sebagai wayang orang dengan tokoh diantaranya semar, gareng, petruk, dan bagong.
Cara mudah untuk menjelaskan sesuatu dilakukan dengan pendekatan bercerita. Bukan hanya untuk anak-anak yang pastinya disukai oleh orangtua. Cerita memiliki alur yang lembut ketika menasehati orang tanpa mengajar, menghibur orang dengan keluguan dari bahan wayang yang digunakan.
Ketika wayang diajarkan kepada anak-anak hal ini memungkinkan bermunculnya pertanyaan anak. Penjelasan yang diberikan pada anak tepat akan menstimulus ingatan yang kuat akan kebaikan yang ditanamkan untuk hidup dimasa dewasa. Selain itu anak juga akan mendapatkan kosa kata baru sehingga mengolah kata semakin cepat dan bervariasi. Daya imajinasi anak juga akan terasah dengan banyaknya cerita yang didengarkan, sekaligus menjadi penggambaran yang semakin nyata mengenai cerita yang disajikan ketika wayang dimainkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar