Selasa, 29 November 2016

Orientasi Perawatan Supervisi

Oleh : faisal riza hasbullah
Orientasi dilaksanakan oleh Bp Robert Maryen. Mempelajari dari pemetaan mutu yang telah diinput.




Minggu, 27 November 2016

Bahan Ajar Cetak Keaksaraan Dasar

OlehFaisalRizaHasbullah

Bahan Ajar Cetak untuk keaksaraan dasar yaitu bahan ajar awal pengenalan huruf dan angka memakai pendekatan suku dra yang ada di Keerom.

Memaksimalkan Potensi Bahari di Papua dengan Komunitas Sadar Wisata

Oleh :FaisalRizaHasbullah



PeransertaLKPsebagaitempatkursusdanpelatihanperlu dikeloladenganadanyakomunitasyangdiharapkanmampumeningkatkan kualitaspendapatanwargamasyarakat.

TK3T Solusi Tunaaksara Dalam Melayani Masyarakat Papua

Oleh :Faisal Riza Hasbullah


Usahadalammenekantingkattunaaksaradalammemberikan fasilitasdidaerahtertinggalterluarterdepansehingga TK3Tmenjadimodelyangreprentatifbaginongovermentorganitation.

Kamis, 24 November 2016

Round Di Kota Ternate dan Menikmati Sepinya Kota Tidore

oleh : Faisal Riza Hasbullah

Foto1. Gunung Tidore

Foto 2. View dari Masjid Al Munawwir Kota Ternate











Sampailah aku di Kab Kep Sula

Oleh Faisal Riza Hasbullah

Foto.1 Sampai pada Kab Kep Sula Menggunakan Kapal Ternate-Sanana

Foto.2 Berfoto didepan Masjid Raya Sanana dalam tahap pembangunan di tahun 2016


Foto.3 Terminal Sanana menjadi satu dengan Pasar Sanana 100 m dari pelabuhan

4. Foto Benteng Sanana berada disamping dari Istana Daerah yang sekarang menjadi tempat bupati untuk bertugas


5.Foto Benteng Sanana dari dekat dengan Pintu masuk


7.Foto Pelabuhan Laut Sanana


6.Foto Bandara Sultan Babullah Ternate 




Kamis, 10 November 2016

Seminar Draf Naskah / Script Audio Visual Program Pendidikan Keluarga

Oleh : Faisal Riza Hasbullah


Kebersihan diri adalah suatu keadaan bebas dari kotoran, kuman maupun bakteri sehingga kita merasa nyaman dan baik dalam beraktifitas sehari-hari. kebersihan sangat penting untuk dipelihara oleh manusia karena menyangkut keberlangsungan hidupannya dimanapun ia berada. kebersihan diri dimulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Hal ini dimulai dari yang sederhana seperti mandi, menggosok gigi, mencucui tangan, dan mencuci kaki
Pembiasaan memelihara kebersihan diri perlu ditanamkan sejak anak berusia dini sebagai bekal pembentukan tradisi hidup sehat saat dewasa. Kebersihan diri yang selalu terjaga akan menghindarkan anak dari berbagai macam penyakit dan membuat pikiran jernih sehingga anak akan lebih berkonsentrasi dalam menghadapi pelajaran.
Namun masih sering ditemukan anak usia dini yang kebersihan dirinya belum terjamin, ini terlihat dari adanya anak yang berpakaian kotor, ingusan, tidak memakai sandal, kuku panjang dan kotor serta tidak menjaga kebersihan mulut dan gigi. Ini bisa saja disebabkan kurangnya perhatian dari orang terdekat dengan lingkungan anak.
Menciptakan perilaku hidup bersih bagi Anak Usia Dini memerlukan peran dari lingkungan lembaga PAUD maupun lingkungan Rumah. Orang tua dapat memberikan contoh kebiasan hidup bersih misalnya mandi 2 kali setiap hari yaitu pagi dan sore, mengganti pakaian yang kotor, mencuci tangan sebelum makan dan menyikat gigi minimal 2 kali setiap hari. Sedangkan guru dapat melakukannya melalui pengulangan perilaku tersebut setiap hari saat anak berada di lembaga PAUD.
Budaya hidup bersih dapat disampaikan melalui banyak cara, salah satunya menggunakan media bahan ajar audio visual. Melalui media tersebut anak dapat melihat gambar dan mendengarkan suara sehingga akan menarik perhatian anak. Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologi terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada saat itu.
Kompetensi Dasar yang dimiliki nantinya diantaranya :
•Nilai agama dan moral
1.2 menghargai diri sendiri orang lain dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan
•Fisik motorik
2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus
4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus
3.4 Mengetahui cara hidup sehat
4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
•Kognitif
3.6 Mengenal benda-benda disekitarnya (Nama, warna, bentuk, ukuran , pola, sifat, suara tekstur fungsi dan ciri-ciri lainnya)
4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang dikenalnya (Nama, warna, bentuk, ukuran , pola, sifat, suara tekstur fungsi dan ciri-ciri lainnya melalui hasil karya)
•Sosial emosional
2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
•Bahasa
3.10Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)
4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif(menyimak dan membaca)
•Seni

2.4Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis

A.   MENCUCI TANGAN

a.     Tujuan
Membersihkan kuman dan debu yang berada pada tangan akibat dari mudahnya tangan dalam memegang benda apa saja yang mengandung debu dan kuman. Tangan merupakan anggota tubuh yang sering kita gunakan dalam beraktifitas.
b.    Alat dan bahan
1)    Sabun cuci tangan
2)    Air bersih
3)    Kain lap / Serbet
c.     Langkah-langkah menjaga kebersihan tangan
·       Bersihkan tangan minimal 2x sehari atau setiap mendapati tangan dalam kondisi kotor.
·       Basahi tangan dengan air
·       Gunakan sabun menggosok telapak  tangan, lalu sampai pada menggosok sela-sela jari tangan
·       Dan bilas dengan air yang mengalir untuk mencuci tangan agar debu dan kuman yang ada ditangan dan kaki kita hilang terbawa air.
·       Keringkan tangan yang telah dibersihkan dengan air serta sabun dengan kain lap kering.


B.   MEMBERSIHKAN KUKU

a.     Tujuan
Tangan dan kaki memiliki satu bagian yang dapat panjang dan mengganggu jika tidak dirawat dengan baik yaitu kuku. Membersihkan kuku memiliki tujuan untuk membuat nyaman jari-jari tangan dan jari-jari kaki dalam beraktifitas. Memotong kuku menjadi salah satu cara membersihkan kuku dari kuman dan debu yang biasa menempel di sela-sela kuku. Pemotongan kuku yang panjang dapat dilakukan dalam 1 minggu sekali.

b.    Alat dan bahan
1)    Pemotong kuku
2)    Kikir
3)    Air bersih
4)    Sabun cuci tangan
5)    Kain lap kering

c.     Langkah-langkah
·       Potong kuku saat terlihat panjang (gunakan pemotong kuku dan setelah dipotong ujung kuku dihaluskan / di kikir)
·       Kikir kuku untuk membuat nyaman dari hasil potongan kuku baru
·       Cuci tangan dan kaki setelah di potong dan di kikir dengan air bersih mengalir
·       Bersihkan tangan dan kaki dengan sabun cuci tangan
·       Keringkan tangan dan kaki dengan kain lap kering


C.    MANDI

a.     Tujuan
Membersihkan diri agar bisa selalu sehat dan berpenampilan menarik. Mandi dapat membuat badan harum dan wangi jika dilakukan dengan cara yang benar.
b.    Alat dan bahan
1)    Air bersih
2)    Sabun mandi
3)    Handuk

c.     Langkah-langkah
·       Membuka pakaian yang dikenakan di kamar mandi;
·       Mengguyur seluruh tubuh dengan air bersih;
·       Menggosok badan dengan sabun mandi;
·       Membersihkan sabun sampai dengan bersih dengan air yang mengalir, jika bisa digunakan gayung untuk mengguyur;
·       Hindari penggunaan sabun mandi dan handuk  secara bersama-sama dengan orang lain. Hindari penggunaan handuk dan pakaian yang lembab / basah.

D.   RAMBUT

a.     Tujuan
Membersihkan rambut dengan tujuan membuat bersih, harum, rapi dan wangi jika dilakukan dengan cara yang benar.
b.    Alat dan bahan
1)    Air bersih
2)    Shampoo Rambut
3)    Handuk
c.     Langkah-langkah
·       Membilas rambut dengan air bersih
·       Menggunakan shampoo digosok dengan jari-jari tangan sampai dikulit kepala dan mensisirkan rambut agar shampoo merata
·       Membilas dengan air sampai dengan bersih
·       Dikeringkan dengan handuk
·       Memberikan minyak rambut kemudian disisir
·       Bagi anak perempuan memiliki rambut panjang dipakaikan jepit rambut

E.   GOSOK GIGI

a.     Tujuan
Merawat gigi agar awet terhindar dari kuman dan gigi berlubang.
b.    Alat dan bahan
1.    Sikat gigi
2.    Air berish
3.    Pasta gigi
c.     Langkah-langkah
·       Berkumur-kumur dengan menggunakan air yang bersih
·       Lalu gosok gigi dengan menggunakan sikat gigi yang sudah ditaruh pasta gigi yang cukup di ujungnya;
·       Gosoklah gigi ke atas dan kebawah, lalu dilanjutkan dengan kekanan ke kiri dengan fokus pada sela-sela gigi
·       Gosok gigi diutamakan bagian gigi dalam, lalu dilanjutkan dibagian gigi depan dan samping;
·       Jika masih dirasakan ada sisa makanan di sela-sela gigi bisa dimaksimalkan dalam menggosoknya dengan cara gosokan keatas dan kebawah;
·       Selanjutnya berkumur-kumur untuk membuang sisa pasta gigi yang digunakan dalam menggosok gigi sampai bersih.

KOTA JAYAPURA MENYAMBUT MUTU KUALITAS PAUD 2017

Oleh : Faisal Riza Hasbullah, S.Pd I

Masa anak usia dini merupakan masa emas perkembangan, banyaknya pengalaman yang diperoleh anak melalui panca indera akan membuat jaringan otaknya menjadi subur dan berkembang. Kualitas otak anak dipengaruhi oleh faktor kesehatan, gizi, dan stimulasi/ rangsangan yang diterima anak setap hari melalui panca inderanya. Rangsangan yangditerima di program PAUD membuat anak siap mengikuti pendidikan selanjutnya.
PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut .
Pendidikan anak usia dini sekarang ini sudah tidak lagi bisa dipandang sebelah mata. Bonus demografi di tahun 2045 menjadi titik tujuan memperbaiki bangsa Indonesia, karena masa depan bangsa dipengaruhi oleh sumber daya manusia. Adanya banyak anak usia dini yang nantinya perlu pelayanan perlu peningkatan jumlah lembaga yang dipastikan bisa eksis tanpa menunggu dana bantuan, diantaranya yang bisa menjadi peluang adalah temapt ibadah yang bisa memberikan pelayanan lebih dalam mendidik anak usia dini. Sehingga diharapkan Masjid, Gereja, Klenteng, Vihara menjadi pusat pendidikan anak usia dini dengan berbagai bentuk program layanan.
Fasilitas yang dipersiapkan oleh pemerintah kota Jayapura yang menjadi kebijakan adalah percepatan ijin operasional bagi tempat ibadah yang menjalankan PAUD. Ketentuan yang perlu dipatuhi adalah anak usia dini yang menjadi sasaran layanan perlu didata dan kelembagaan PAUD di tempat ibadah memiliki ijin hak memakai lahan dan bangunan. Dengan kebijakan tersebut perencanaan pendidikan di kota Jayapura dalam bidang PAUD diharapkan semakin bermutu di tahun 2017.


Bentuk pelayanan diantaranya Taman Kanak-Kanak atau TK, merupakan salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan formal bagi anak usia 4-6 tahun dengan prioritas 5-6 tahun. Taman Kanak Kanak Luar Biasa (TKLB) merupakan salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan formal yang melenggarakan program pendidikan khusus bagi anak usia 4-6 tahun dengan prioritas 5-6 tahun. Kelompok Bermain (KB), merupakan salah satu bentuk satuan PAUD  jalur pendidikan non formal bagi anak usia 2 sampai 6 tahun dengan prioritas 3 dan 4 tahun. Taman Penitipan Anak (TPA) adalah salah satu bentuk satuan PAUD jalur pendidikan non formal dengan prioritas sejak lahir sampai usia 4 tahun. Satuan PAUD Sejenis (SPS) adalah salah satu bentuk satuan PAUD jalur pendidikan non formal bagi anak usia 0 – 6 tahun secara mandiri atau terintegrasi dengan berbagai layanan kesehatan, gizi, keagamaan, dan atau kesejahteraan sosial. 
Dikatakan dari Drs, Cliford. Korwa,M.Pd bahwa di Papua, terkhusus Kota Jayapura nantinya akan ada kebijakan dimana Lembaga PAUD tidak diperkenankan berdiri berdekatan sejauh 500 m. Bagi PAUD yang duluan mengajukan ijin pendirian akan menjadi lembaga yang dipertahankan dalam satu lokasi tersebut. Karena jika dibiarkan berkembang dengan lokasi berdekatan akan membuat Pendidikan anak usia dini tidak merata di Kota Jayapura. Selain itu beliau menyampaikan bahwa ijin pendirian dan operasional akan diberikan dalam jangka 2 tahun untuk satu periode. Untuk kelanjutannya lagi akan diberikan jika selalu memberikan laporan bulanan, maksimal lembaga PAUD tidak pemberikan laporan bulanan adalah 3 bulan yang berakibat akan sulit mendapatkan ijin pendirian. Sebagai Kepala Bidang PAUD dan DIKMAS akan memberikan kedisiplinan bagi PAUD yang nantinya susah untuk mempertahankan kelembagaan baik dalam bentuk jumlah pendidik yang kurang atau tidak dapatnya memeprtahankan operasional akan ditindak lanjuti dengan penutupan lembaga PAUD.