Kamis, 09 Juni 2016

Pencegahan dan pengurangan resiko bencana pada Anak Usia Dini di Papua

BIMTEK Pencegahan dan Pengurangan
Resiko Bencana Untuk PTK PAUD
Oleh : Faisal Riza Hasbullah

Bencana merupakan kejadian yang membuat kerusakan ditempat yang terjadi dan bisa menimbulkan kerugian matrial dan juga finansial bahkan sampai menimbulkan korban tewas. Bencana yang ada di Indonesia memiliki banyak karakter sesuai dengan kejadianya. Jika kita jeli melihatnya bahasa bencana bisa berasal dari alam dan juga sosial, semakin maju bangsa terjadi bencana pada teknologi, yang disebabkan dari gagal teknologi.Bencana alam terjadi karena adanya perubahan maupun kerusakan yang terjadi di alam.

Jenis jenis dari bencana alam diantaranya yang pertama bencana geologis yang menjadi pusat bencana berasal dari bumi, yang kedua bencana klimatologis yaitu perubahan iklim yang mengakibatkan berbagai macam kerusakan, ketiga bencana terestorial yaitu kejadian alam yang membuat kerusakan alam bersumber dari benda diluar angkasa. Ketiga hal tersebut merupakan bencana alam dari gejala terjadi di alam, ada lagi bencana sosial yang terjadi dari isu suku ras dan agama yang biasa di singkat SARA. Bencana sosial ini terjadi karena kesenjangan dan juga kurangnya toleransi antar masyarakat yang bisa jadi menimbulkan kerusakan di lingkungan yang besar, bahkan bisa menghancurkan semua yang berada didekat konflik. Kerugian yang juga besar dari nyawa, harta dan benda yang dimiliki manusia bisa hancur.

Kejadian bencana juga timbul dari teknologi yang dibuat oleh manusia itu sendiri, sehingga dikenal dengan gagal teknologi. Ketika manusia mengeksploitasi alam atau juga meningkatkan kemampuan jika tidak sesuai perhitungan maka akan menimbulkan terjadinya kerusakan yang bisa menghancurkan alam dan juga manusia. Sebagai contoh adanya energi nuklir, perkembangan pengetahuan tersebut jika salah penggunaan bisa mengakibatkan alam yang menjadi tempat bencana bisa bertahun-tahun tidak layak huni, sehingga bukan harta benda dan nyawa saja yang menjadi korban maka kelangsungan hidup makhluk tidak bisa berlangsung dibekas bencana tersebut. Selain itu jika kita di Indonesia adanya lumpur Lapindo menjadi istilah yang mudah dikenali disebabkan gagal teknologi yang bersumber dari kecerobohan manusia yang ketika menggunakan teknologi salah perhitungan dalam mengebor untuk mendapatkan minyak bumi. Mengakibatkan masyarakat sekitar yang menjadi korban, bahkan tempat yang menjadi lokasi bencana tidak dapat dihuni lagi.

Ketika bencana melanda tidak ada yang bisa memastikan waktu dan juga bagian tempat mana yang akan menjadi lokasi bencana. Sehingga ini menjadi bukti kekuatan Tuhan Yang Maha Kuasa, semakin orang bisa sadar ada kekuatan yang lebih besar, maka dia akan semakin bersyukur atas apa yang sudah diraihnya sehingga jika diambil apa yang didapatkan itu sudah kehendakNya. Manusia hanya bisa berusaha untuk meminimalkan dampak yang terjadi bencana. Bentuk simulasi bencana agar terlatih untuk tidak panik ketika terjadi bencana sehingga penyelamatan berlangsung aman.

Keterlaksanaan kegiatan bimbingan teknis PAUD Penganggulangan serta pengurangan Risiko Bencana di Aula Dinas Pendidikan Provinsi Papua dari tanggal 07 sampai dengan 11 Juni 2016 memberikan berbagai informasi dan keahlian pendidik dan tenaga pendidikan se Jayapura. Hal ini menjadi langkah perdana mengenalkan untuk keselamatan bencana baik pada saat pra bencana, waktu bencana, dan pasca bencana. Diselenggarakan oleh HIMPAUDNI bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jayapura dan juga BP PAUD DAN DIKMAS PAPUA.


Bimtek menekankan adanya simulasi yang dilatihkan pada setiap minggu satu kali, dan dimasukkan dalam rencana kegiatan pembelajaran sehingga anak mampu bermain peran dalam simulasi bencana. Bencana yang biasa terjadi di wilayah jayapura yaitu gempa bumi, tanah longsor, dan banjir maka dari ketiga bencana alam tersebut dibuat panduan agar semua guru dan kepala PAUD mampu melaksanakan secara berkesinambungan. Selain itu perlu dipersiapkan agar ada tempat berkumpul sementara, dan alur jalan yang diberikan tanda-tanda untuk keluar ruangan, sehingga sampai pada tempat kumpul akhir yang aman.
13/06/2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar