P3PAUDNI
merupakan lembaga penelitian dan pelatihan yang berada dilingkungan dinas pendidikan
provinsi DKI Jakarta. Di pimpin oleh seorang kepala P3PAUDNI eselon III,
dibantu oleh bagian tata usaha eselon IV. Didalam lembaga memiliki dua satuan
yaitu satuan pelaksanaan pelatihan, dan satuan pelaksanaan pengembangan yang
juga memiliki jabatan fungsional pamong belajar.
Didalam
jabatan fungsional pada P3 PAUDNI tidak memiliki kelompok kerja yang diterapkan
adalah senioritas bagi pegawai yang mampu menangani suatu kegiatan baik itu
penelitian atau juga pelatihan maka diajak untuk melaksanakan kegiatan
tersebut. Bisa dipastikan akan terjadi persaingan antara pamong belajar yang
senior dengan pamong belajar yang junior untuk bisa memiliki kemampuan agar
dilibatkan pada setiap kegiatan.
Mekanisme
kerja tim pengembang yang ada di P3PAUDNI merupakan pola antara senior dan
junior dengan jumlah tim pengembang yaitu 30 pamong belajar yang bisa tersebar
didalam pengembangan dan juga pelatihan. Tidak terdapat pembagian kelompok
kerja sehingga bagi pamong belajar yang mampu mengikuti kegiatan pengembangan
juga pelatihan secara kemampuan bisa maka akan diikutkan pada setiap kegiatan.
Pola dari pengembangan dengan 10 tahapan, mulai dari merencanakan pengembangan
lalu mengkonsep desain pengembangan, lalu diujicobakan terbatas, sehingga
didapatkan revisi dan perbaikan, maka dibuat naskah yang akan dilaksanakan
untuk ujicoba luas. Sehingga hasil akhirnya adalah naskah akhir yang mampu
dilaksanakan dilembaga yang ditunjuk.
Kualifikasi
tim pengembang merupakan pemong belajar yang secara kemampuan dan kesempatan dalam
mengikuti kegiatan mampu maka akan diikutkan. Dengan kata lain sebagai pamong
belajar yang senior maka memiliki pengalaman dan pengetahuan yang nantinya dibutuhkan
pada setiap kegiatan baik dalam pelatihan maupun pengembangan model. Tidak
selalu selesai dalam satu tahun dari pengembangan model untuk menjadi naskah
hasil. Karena bisa dilanjutkan pada tahun berikutnya dengan arah pengembangan
model yang berbeda saja.
Pengembangan
model yang dilaksanakan di P3PAUDNI belum bisa dirasakan lembaga secara luas di
DKI Jakarta, sebab dalam proses penggandaan hanya berjumlah sesuai lokasi
pengembangan. Padahal jika lokasinya hanya mewakili setiap bagian dari kota
madya Jakarta hanya terwakili 1 lembaga PAUD hal itu menjadi hambatan dalam
pengembangan sehingga kurang terimplementasi pada setiap lembaga PAUDNI di
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar