II Pembahasan
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PAUD DI WILAYAH
KERJA BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NONFORMAL DAN INFORMAL
REGIONAL VI SENTANI
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT
JENDERAL PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
2015
I Pendahuluan
Latar belakang
Kurikulum sebagai
perangkat pembelajaran memiliki peran penting dalam upaya menuju pada tujuan
pembelajaran. Kurikulum juga menjadi
salah satu komponen yang memberi arah dalam program pendidikan. Sebagai
komponen untuk membentuk kompetensi peserta didik maka perlu diarahkan pada
zaman yang dialami oleh anak. Kurikulum terbaru 2013 menuntut kreatifitas
setiap pendidik dan tenaga kependidikan dalam menentukan muatan kurikulum yang
akan diajarkan.
Sesuai dengan
Permendikbud No 146 Tahun 2014 kurikulum 2013 harus memenuhi struktur yang
telah ditetapkan dengan pendekatan tema dan sub tema yang sesuai dengan
karakteristik PAUD. Pendidikan anak usia dini yang diantaranya satuan PAUD (TK,
KB, TPA, SPS) seyogyanya telah mengikuti pedoman yang telah ditetapkan serta petunjuk
teknisnya untuk memberikan informasi tentang penyusunan kurikulum Tahun 2013
Pendidikan Anak Usia Dini. Kurikulum PAUD terdiri dari komponen bahan
pembelajaran yang mencakup lingkup perkembangan, yaitu perkembangan moral &
agama, fisik-motorik,kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni.
Pendekatan
pembelajaran saintifik dan penilaian otentik menjadikan kurikulum 2013 PAUD
mampu menjadi langkah mudah pendidik dalam hal ini guru untuk mengetahui
tingkat pencapaian perkembangan peserta didik. Sehingga perlu disosialisasikan
dan dibuatkan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan di satuan PAUD.
Harapanya implementasi kurikulum 2013 PAUD mampu menjadi solusi peningkatan
kualitas pendidik dan kompetensi peserta didik meningkat.
Rumusan masalah
1. Bagaimana tinjauan terhadap implemantasi kurikulum
2013
2. Bagaimana saran implementasi di satuan PAUD
Tujuan
1. Tinjauan terhadap implemantasi kurikulum 2013
2. Saran implementasi di satuan PAUD
II Pembahasan
Implementasi
kurikulum 2013 PAUD di wilayah kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia
Dini Nonformal dan Informal Regional VI Sentani diadakan secara estafet yaitu
dengan sosialisasi dan dilanjutkan dengan pelatihan penyusunan Kurikulum 2013
PAUD. Balai pendidikan anak usia dini telah memiliki pegawai dikelompok kerja
dibidang PAUD sejumlah 5 orang. Diantaranya Anthon Hairtaheuw, Peni Siswati,
Sri Wahyuni Hatta, Siti Nur Solihah, dan Faisal Riza Hasbullah. Dengan demikian
kebutuhan untuk menjadi narasumber pada pelatihan penyusunan kurikulum 2013
PAUD.
BP PAUDNI regional
VI SENTANI telah mengadakan kegiatan pelatihan kurikulum 2013 PAUD diadakan sejak
tahun 2014 akhir yaitu di bulan Desember hingga sekarang. Pelatihan kurikulum
2013 PAUD dengan kerjasama pemerintah Kota Jayapura dan telah memberlakukannya
pada setiap lembaga PAUD. Kondisi kota Jayapura yang dekat dengan kantor
menjadikan wilayah yang telah mencanangkan kurikulum 2013 PAUD.
Diantara beberapa
lembaga yang turut mengundang dalam bentuk pelatihan penyusunan kurikulum PAUD
2013 diantaranya dari jayapura TK Trikora Jayapura, TK Kristus Raja, TK Habasyah
Sorong dan PAUD yang tergabung dalam kelompok PAUD Kab Jayapura. Selain itu
juga diantara kelompok gugus PAUD dan TK
di daerah Heram serta Kerom juga mengundang untuk mengadakan pelatihan
penyusunan kurikulum 2013 PAUD.
Masih sering
dijumpai beberapa PAUD pada tingkat satuan TK, KB, TPA dan SPS menganggap
terdapat perbedaan pada kurikulum yang digunakan dimasing masing satuan. Sehingga
ada satuan yang masih memakai Permendiknas No 58 Tahun 2009 baik pada pada
tingkat satuan TK, KB, TPA dan SPS.
Deteksi dini tumbuh
kembang anak diwilayah timur Indonesia masih pada kondisi yang memprihatinkan.
Hal ini didapati ketika pada proses awal penerimaan peserta didik pada lembaga
belum diadakan kegiatan deteksi dini tumbuh kembang anak yang perlu dilakukan
agar sesuai dengan apa yang menjadi layanan dari pendidik kepada peserta didik.
III Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan yang
didapatkan diantaranya:
1. Pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan
anak usia dini relatif masih awam mengenai peraturan yang menjadi dasar
kebijakan PAUD dan belum adanya sosialisasi tentang satuan TK, KB, TPA dan SPS
dinaungi oleh PAUD.
2. Masih perlu anggaran untuk mengadakan pelatihan
penyusunan kurikulum 2013 PAUD untuk wilayah kerja Maluku Maluku Utara Papua
Barat dan Papua.
3. Pola fikir pendidik dan tenaga kependidikan di
wilayah Papua dan Papua Barat masih mengharapkan adanya pemberiaan data
kurikulum secara utuh tanpa adanya pengembangan bagi lembaga PAUD.
Saran yang diajukan
diantaranya :
1. Perlu adanya peningkatan kualifikasi akademik
pendidik PAUD yang diharapkan mampu menganalisis dan menentukan kebutuhan yang
diperlukan anak usia dini sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak.
2. Peningkatan anggaran untuk memberikan pelatihan
kepada pendidik PAUD disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kurikulum 2013
PAUD.
3. Pada setiap pengawas maupun instansi terkait
dengan pendidik PAUD diharapkan mampu memberikan pemahaman yang benar dengan
adanya pendidikan anak usia dini sehingga usia 0 hingga 6 tahun yang disebut dengan masa keemasan
perkembangan intelektual seharusnya dijadikan dasar bagi upaya meningkatkan
kemajuan pendidikan di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar