BAHAN AJARPENERAPAN RUMAH KREATIF BAGI ANAK USIA DINI
KELOMPOK KERJA PAUD
Faisal Riza Hasbullah, S.Pd I
Sri Wahyuni Hatta, S.Pd
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT PAUD DAN DIKMAS
BALAI PENGEMBANGAN PAUD DAN DIKMAS PAPUA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa
dengan diberikan kekuatan dan kemampuan dalam menyusun bahan ajar penerapan
rumah kreatif.
Bahan ajar ini menjadi perangkat yang
digunakan pada saat penerapan rumah kreatif bagi anak usia dini. Orangtua dalam
keluarga yang terdiri dari ayah, ibu atau orangtua wali yang mampu berinteraksi
langsung dengan anak didalam rumah menjadi pendidik penerapan rumah kreatif.
Jika terdapat masalah dan dibutuhkan pendampingan maka orangtua didampingi oleh
pendidik atau tenaga kependidikan pada lembaga PAUD.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan bahan ajar ini. Semoga pemanfaatan dari bahan
ajar penerapan rumah kreatif mampu menciptakan komunikasi yang tepat bagi
orangtua dengan lembaga PAUD dalam meningkatkan perkembangan anak usia dini.
Tim Pengembang
DAFTAR ISI
A.
PETUNJUK BELAJAR
Dalam
memahami bahan belajar ini diharapkan orangtua membaca petunjuk di bawah ini,
antara lain:
1. Keberhasilan anak
usia dini tergantung dari ketekunan orangtua dalam memahami langkah belajar
dalam bahan ajar ini;
2. Bahan ajar ini
sebagai panduan orangtua melaksanakan rumah kreatif bagi anak usia dini;
3. Langkah yang
perlu diikuti sebagai berikut;
a.
Orangtua mengidentifikasi kemampuan anaknya;
b.
Orangtua menentukan kemampuan anak yang akan
dicapai;
c.
Orangtua menentukan satu area sebagai tempat
main anak, diantara area ruang tamu, area kamar tidur, area kamar mandi, area
dapur, dan area yang sesuai dengan kondisi rumah;
d.
Menentukan pilihan strategi pembelajaran;
e.
Orangtua melaksanaan pembelajaran melaksanakan
pendekatan, metode, komunikasi/bahasa, media/bahan;
Apa itu penerapan rumah kreatif bagi anak usia
dini?
Langkah pelaksanaan hasil dari orangtua
membangun pola fikir untuk memberikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
kepada anak usia dini sesuai tingkat perkembangan anak usia dini sehingga mampu
menciptakan pembelajaran secara kreatif di rumah dengan pendampingan dari
Lembaga PAUD, yaitu dilakukan oleh pendidik PAUD sehingga mampu melaksanakan
penilaian kepada anak usia dini.
Dimana penerapan rumah kreatif bagi anak usia
dini berada?
Penerapan rumah kreatif bagi anak usia dini
diterapkannya pembelajaran dengan bermain untuk anak usia dini yang berada
didalam rumahnya dengan menggunakan media peralatan rumah, tanpa barang-barang
dari luar rumah yang dilakukan oleh orangtua dengan pendampingan dari guru
PAUD.
Kapan penerapan rumah kreatif dilakukan bagi
anak usia dini?
Penerapan rumah kreatif bagi anak usia dini
dilakukan disaat orangtua bersama dengan anak usia dini, dengan batasan waktu
minimal 60 menit per hari untuk mendapatkan hasil yang diinginkan anak diajak
untuk bermain sesuai dengan area-area yang ada didalam rumah.
Bagaimana penerapan rumah kreatif bagi anak
usia dini?
Penerapan rumah kreatif bagi anak usia dini
tergantung dari pelaksanaan, penilaian dan pendampingan yang dilakukan oleh
pendidik PAUD. Ketika berada didalam rumah anak usia dini diajak untuk
mengenali permainan yang nantinya menarahkannya pada peningakatan kompetensi
anak sesuai dengan usianya. Kegiatan main yang dilakukan oleh orangtua bisa bersumber
dari kegiatan sehari-hari atau juga didapatkan dari pendidik PAUD dalam rangka
meneruskan pendidikan yang ada dilembaga PAUD.
Siapa yang melaksanakan penerapan rumah
kreatif bagi anak usia dini?
Penerapan rumah kreatif bagi anak usia dini
ini adalah orangtua yang tergerak untuk ingin meningkatkan perkembangan anaknya
sesuai batasan usia dengan tujuan meningkat
perkembangan anaknya. Penerapanya dilaksanakan orangtua bisa mendapatkan
sosialisasi maupun dilakukan pendampingan oleh pendidik PAUD.
Bagaimana bentuk penilaian penerapan rumah
kreatif bagi anak usia dini?
Penilaian dilakukan dengan sederhana oleh
orangtua dari anak usia dini dengan memperhatikan perkembangan anaknya sesuai
tingkat usia perkembangan.
Bagaimana bentuk pendampingan pendampingan
rumah kreatif bagi anak usia dini?
Pendampingan yang bisa dilakukan oleh pendidik
PAUD kepada orangtua anak usia dini dengan melaksanakan sosialisasi, atau
pendampingan dengan alat komunikasi, atau pendampingan dengan orangtua datang
ke lembaga PAUD berkonsultasi, pendampingan dengan pendidik PAUD yang datang ke
rumah orangtua.
B.
PENERAPAN RUMAH KREATIF BAGI ANAK USIA DINI
1. Waktu
Jadwal pada pelaksanaan rumah kreatif
dilaksanakan secara fleksibel setiap hari dengan ketentuan dilaksanakan pada pukul
05.00 – 21.00. Penentuan jadwal ini bisa
dilaksanakan mengingat adanya orangtua yang memiliki kesibukan dalam bekerja
dan beraktifitas sehari-hari, maka dari durasi tersebut mampu menyisihkan waktu
bagi anaknya didalam rumah.
Waktu yang diperlukan dalam melaksanakan rumah
kreatif 60 menit dalam sehari dengan variasi pembelajaran disaat kebersamaan
orangtua dengan anak. Orangtua dalam menggunakan waktu bisa dibagi sesuai
dengan keluangan waktu bersama anaknya.
2. Strategi
penerapan rumah kreatif bagi anak usia dini
Langkah-langkah
yang dilakukan diantaranya:
a. Orangtua
memperhatikan tingkah laku anaknya didalam rumah.
b. Orangtua
memperoleh informasi mengenai perkembangan anak usia dini.
c. Orangtua
menggunakan potensi yang ada di dalam area-area rumah untuk mengajarkan kepada
anak usia dini secara aman dan nyaman.
d. Orangtua terlibat
langsung dengan aktifitas pembelajaran rumah kreatif dengan anak usia dini.
3. Penerapan rumah
kreatif bagi anak usia dini
Dalam
melaksanakan pembelajaran rumah kreatif ini, proses pembelajarannya disesuaikan
dengan kondisi masing-masing rumah.
1.
Area dapur
Ketika
anak dan orangtua bersama di area dapur dapat dimanfaatkan sebagai pembelajaran
anak usia dini dengan menggunakan
peralatan yang ada di area dapur, antara lain:
a. Piring
b. Gelas
c. Panci
d. Sendok
1) Penerapan :
-
Ambil beberapa piring yang mempunyai ukuran
yang berbeda dan warna yang berbeda juga.
-
Suruh anak menyebutkan warna apa saja itu,
kemudian suruh anak membandingkan 2 buah piring yang mempunyai ukuran yang
berbeda. Dari piring ini, kita bisa kenalkan anak tentang konsep lebih besar
lebih kecil, bentuk-bentuk bangun datar (geometri), juga macam-macam warna pada
anak. (Kognitif = anak mengenal warna bentuk dua dimensi)
Evaluasi;Setelah anak diajarkan, maka suruh anak
mengulangi mengucapkan warna yang diajarkan. Jika bisa maka anak termasuk mampu
mengenal warna. Ulangi dengan barang-barang lain jika anak masih belum mampu.
2) Penerapan :
-
Ambil 2 buah gelas atau lebih yang mempunyai
ukuran yang berbeda.
-
Atur gelas berjajar, suruh anak mengamati.
-
Tanya anak apa yang anak lihat dan perbedaan
apa yang ada, suruh anak menceritakan perbedaan apa yang ada antara dua gelas
tersebut sesuai dengan pendapatnya. (Bahasa=anak mampu menjawab dengan tepat
ketika ditanya)
Evaluasi;
Setelah anak diajarkan, maka suruh
anak mengulangi lagi dengan menyampaikan pertanyaan kepada anak dengan hal yang
sama. Jika anak mampu menjawab dengan benar maka kompetensinya tercapai, jika
tidak maka perlu menggunakan langkah lain dalam mengenalkan jawaban yang benar.
3) Penerapan :
-
Ajak anak menyiapkan perlengkapan makanan,
dengan menata piring yang dibutuhkan dalam keluarga
-
Sehingga anak mengambil piring, sendok sesuai
dengan jumlah orang yang akan makan (kognitif=mengenal bilangan satuan,
puluhan).
Evaluasi;
Setelah anak diajarkan, maka suruh
anak mengulangi lagi dalam kegiatan lain untuk mengenalkan bilangan (satuan,
puluhan)
2.
Area kamar mandi / toilet
Waktu
menggunakan kamar mandi/toilet bersama anak dengan orangtua di manfaatkan
sebagai pembelajaran anak usia dini dengan menggunakan peralatan yang ada di
area kamar mandi/toilet, antara lain:
a. gayung
b. sabun mandi
c. kloset
d. sikat gigi
e. bak air
f. sikat kloset
g. dll
1) Penerapan :
-
Suruh anak mengambil air dengan gayung kemudian
minta anak untuk menyiramkan ke anggota tubuhnya, bantu anak untuk menggosok
badannya dengan sabun bila anak memerlukan bantuan. Dari mandi kita bisa
membiasakan anak untuk hidup bersih. (fisik motorik)
Evaluasi; orangtua menyuruh anak mengulang kegiatan
pembiasaan anak untuk hidup bersih, jika anak masih belum terlihat mampu
sendiri perlu bimbingan dan pengawasan, jika sudah maka anak bisa membiasakan
anak untuk hidup bersih.
2) Penerapan :
-
Dengan air dan gayung, orang tua bisa
mengenalkan tentang sifat air yang tidak berwarna, berubah-ubah bentuk sesuai
dengan tempatnya, bila air di bak maka bentuknya seperti bak, sedang bila air
di taruh gayung maka bentuknya sesuai dengan bentuk gayung, dan air selalu
mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah buktinya, saat anak
menyiram air di badan maka air akan turun kebawah dan mengalir ke lubang
pembuangan. (Kognitif=berusaha mencoba atau melakukan sesuatu untuk mendapatkan
jawaban)
Evaluasi
; Orangtua mengulang lagi pertanyaan
ketika anak sudah diberikan penjelasan, agar anak mengulang jawaban yang tepat
setelah diberikan penjelasan mengenai air yang turun ketika disiramkan.
3) Penerapan :
-
Pada saat anak mau BAB , ajak anak ke toilet
biasakan anak BAB di toilet.
Setelah
selesai BAB bantu anak untuk membersihkan pantatnya dengan menyiramnya dengan
air dan menggosoknya dengan sabun sampai bersih. Dan ingat ulangi membersihkan
pantat anak karena pada waktu anak membersihkan sendiri tadi belum tentu bersih.
Ajak
anak menyiram kotoran dalam kloset sampai bersih. (Fisik motorik=cara merawat
keberihan diri)
Evaluasi;
membiasakan anak ketika selesai BAB
untuk membersihkan diri dan BAB pada toilet, dengan pengawasan dan bimbingan
orangtua, jika dirasa mampu anak dibiarkan mandiri mengulang untuk membersihkan
diri ketika selesai BAB.
3.
Area kamar tidur
Area kamar tidur dapat dimanfaatkan sebagai
pembelajaran anak usia dini dengan menggunakan peralatan yang ada di area kamar
tidur, antara lain:
a. Sprei
b. Bantal
c. Guling
d. Slimut
e. Almari
f.
Dll
1) Penerapan :
-
Sebelum tidur biasakan anak untuk berdo’a
sebelum tidur begitu juga setelah bangun, ajak anak berdo’a setelah bangun
tidur. (Nilai Moral dan agama)
-
Bisa juga sebelum tidur ajak anak bernyanyi
lagu-lagu anak yang anak bisa. (seni)
-
Saat anak mau tidur, ajak anak bicara. Tanya
anak, apa warna sprai kasurnya, ada gambar apa saja di sprai?
-
Suruh anak membandingkan panjang dan pendek
antara guling dengan bantal. Tanya juga apa bentuknya, atau mungkin kegunaansebagai
apa dari bantal, guling, selimut, dll?
Dari
tanya jawab ini kita bisa mengajarkan pada anak tentang konsep panjang pendek,
macam-macam warna dan bentuk-bentuk geometri, manfaat dari suatu benda.
(Kognitif)
Biasakan
anak untuk tidur siang dan bila malam ingatkan anak agar tidur tidak terlalu
malam. (sosial emosional)
Evaluasi; pengulangan oleh anak bisa dilakukan disaat
anak sudah bangun atau pada saat kegiatan tidur berikutnya dengan bimbingan
jika anak belum mampu mencapai perkembangannya, jika sudah mampu suruh anak
mengulang secara mandiri.
4.
Area keluarga
Area
keluarga dapat dimanfaatkan sebagai pembelajaran anak usia dini dengan
menggunakan peralatan yang ada di area keluarga, antara lain:
1) Penerapan:
-
Saat anak lagi asik menonton TV, tanya anak
sedang lihat acara apa. Suruh anak bercerita tentang isi acara tersebut, tokoh
apa saja yang ada dalam acara tersebut.
-
Biarkan anak bercerita sesuai dengan
perbendaharaan kata yang diketahui anak. (Bahasa)
-
Tawarkan pada anak hari ini anak mau melihat
acara apa, biarkan anak memilih acara televisi yang anak sukai asal acara
tersebut sesuai dengan usia anak, bila anak mau menyaksikan acara yang tidak
sesuai dengan usianya arahkan anak untuk menyaksikan acara yang sesuai dengan anak.
(sosial emosional)
-
Ingatkan pada anak untuk tidak larut malam
saat lihat TV. (sosial emosional)
Evaluasi; dilakukan pengulangan materi disaat anak
menonton televisi dengan cara mendampingi anak, jika anak mampu mengulang
secara mandiri maka mampu melakukan, jika masih terkadang bisa melakukan masih
belum mampu.
5.
Area ruang tamu
Area
ruang tamu dapat dimanfaatkan sebagai pembelajaran anak usia dini dengan
menggunakan peralatan yang ada di area ruang tamu, antara lain:
a. meja
b. kursi
c. vas bunga
d. jam dinding
e. foto / lukisan
f. dll
1) Penerapan :
-
Saat anak duduk-duduk di ruang tamu, tanya
anak bagaimana bentuk meja (misal; kotak), kemudian tanya benda apa saja yang
bentuknya seperti meja (pigora lukisa, buku, tempat tisu). (Kognitif)
-
Bila di ruang tamu ada jam, tanya anak pada
jam dinding ada angka berapa saja, kemudian tanya ada berapa jarum dari situ
bisa kenalkan tentang bilangan, panjang pendek juga bentuk. (Kognitif)
Evaluasi;
Melakukan pengulangan pada saat anak
sebagai bentuk penilaian jika mampu maka anak mampu mengulang lagi, jika bosan
perlu dilakukan dengan cara lain agar anak mampu memahami maksud orangtua dalam
meningkatkan kompetensi anak.
-
Saat anak duduk di ruang tamu, ajak anak
bercerita bagaimana bagaimana bertamu yang baik, kalau ada tamu anak harus
sopan. (nilai agama dan moral)
Evaluasi;
pengulangan dapat dilakukan disaat ada
tamu dilain waktu, jika anak mampu maka melakukan dengan mandiri tanpa ada
suruhan, jika masih perlu bimbingan maka anak masih belum mampu.
C.
EVALUASI
Mengevaluasi capaian belajar anak yang
dilakukan oleh orangtua dalam rumah kreatif.
1. Bentuk/Metode menilai dengan cara mengulang kegiatan yang
sama,
2. Waktu pelaksanaan
penilaian dilakukan secara langsung pada saat selesai pembelajaran antara
orangtua bersama anak usia dini;
3. Evaluasi
pembelajaran dilakukan untuk melihat ketepatan pemilihan strategi pembelajaran
anak.
MUATAN KURIKULUM PAUD
Program
Pengembangan
|
Kompetensi yang Dicapai
|
Muatan/Materi Pembelajaran
|
Nilai Agama dan Moral
|
1.1
Mempercayai
adanya Tuhan melalui Ciptannya
|
·
Mengetahui sifat Tuhan sebagai pencipta
·
Mengenal ciptaan-ciptaan Tuhan,
·
Membiasakan mengucap-kan kalimat pujian
terhadap ciptaan Tuhan
|
1.2
Menghargai diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan
|
· Terbiasa
merawat kebersihan diri,
· Tidak menyakiti
diri atau teman,
· Menghargai
teman (tidak mengolok-olok),
· Hormat pada
guru dan orang tua,
· Menjaga dan
merawat tanaman, binatang peliharaan
|
|
2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hatidan santun
kepada orang tua, pendidik, dan teman
|
· Perilaku tidak
angkuh, ramah menyapa siapapun,
· Bermuka riang
saat berbicara dengan siapapun,tidak suka melebih-lebihkan diri sendiri,
· Lembut hati,
halus budi bahasanya, sederhana,tenang, tidak pamer,
· Memiliki sikap terbuka,
· Tidak ingin
menang sendiri,
· Sopan dan
hormat pada siapapun,
· Berbicara
santun, menghargai teman dan orang yang lebih tua usianya.
|
|
3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
4.1. Melakukan kegiatan beribadah
sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa
|
· Doa-doa(doa sebelum dan
sesudah belajar,
· Doa sebelum dan sesudah makan,
· Doa sebelum dan bangun tidur,
· Doa untuk kedua orang tua
· Mengenal
hari-hari besar agama, tempat ibadah, dan lainnya sesuai dengan agama yang
dianut keluarga/orangtua, kecuali bila ada kesediaan orang tua menggabungkan
anaknya dengan kelompok lain
|
|
3.2
Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia
4.2. Menunjukkan
periaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
|
· Perilaku baik dan santun disesuaikan dengan agama dan adat setempat;
· Tata cara berbicara secara santun,
· Cara berjalan melewati orang tua,
· Cara meminta bantuan,
· Cara menyampaikankan terima kasih setelah mendapatkan bantuan,
· Tata cara berdoa,
· Tata cara makan,
· Tata cara memberi salam,
· Cara berpakaian,
|
|
Fisik Motorik
|
2.1 Memiliki perilaku
yang mencerminkan hidup sehat
|
· Kebiasaan anak makan makanan bergizi seimbang, menuci tangan,
· Menggosok gigi, mandi, berpakaian bersih, membuang sampah, menyayangi
tanaman,
· Melindungi diri dari percobaan kekerasan,
· Menjaga keamanan diri dari tempat dan benda berbahaya.
|
3.3.
Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan
gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus
4.3.
Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan
motorik kasar dan halus
|
· Nama anggota
tubuh,
· Fungsi anggota
tubuh, cara merawat,
· Kebutuhan untuk
menjadi anggota tubuh tetap sehat,
· Berbagai
gerakan untuk melatih motorik kasar dalam kekuatan, kestabilan, keseimbangan,
kelincahan, kelenturan, koordinasi tubuh.
· Kegiatan untuk
latihan motorik kasar antara lain merangkak, berjalan, berlari, merayap,
berjinjit, melompat, meloncat, memanjat, bergelantungan, menendang, berguling
dengan menggunakan gerakan secara terkontrol, seimbang dan lincah dalam
menirukan berbagai gerakan yang teratur (misal: senam dan tarian).
· Keterampilan
motorik halus untuk melatih koordinasi mata dan tangan, kelenturan
pergelangan tangan, kekuatan dan kelenturan jari-jari tangan, melalui
kegiatan antara lain; meremas, menjumput, meronce, menggunting, menjahit,
mengancingkan baju, menali sepatu, menggambar, menempel, makan,
|
|
3.4.
Mengetahui cara hidup sehat
4.4 Mampu menolong
diri sendiri untuk hidup sehat
|
· Cara merawat
kebersihan diri (misal: mencuci tangan, merawat gigi, mulut, telinga, hidung,
olahraga, mandi 2x sehari; memakai
baju bersih) , memilih makanan dan minuman yang sehat, makanan yang
diperlukan tubuh agar tetap sehat, cara menghindarkan diri dari bahaya (melindungi anggota tubuh yang terlarang :
mulut, dada, alat kelamin, pantat; waspada terhadap orang asing/tidak
dikenal).
|
|
Kognitif
|
2.2 Memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap ingin tahu
|
· Kebiasaan anak yang selalu tertarik pada sesuatu yang baru atau yang
belum biasa dia lihat, aktif bertanya, berusaha mencoba atau melakukan
sesuatu untuk mendapatkan jawaban.
|
2.3 Memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap kreatif
|
· kebiasaan anak yang memiliki daya cipta, banyak gagasan, selalu aktif
untuk melakukan sesuatu, tertarik pada sesuatu masalah untuk diatasi, berani
menghadapi tantangan, senang melakukan hal-hal baru, tidak puas bila selalu
mengulang hal yang sama, menggunakan benda atau bahan belajar untuk membuat
sesuatu, selalu optimis, senang menceritakan impian-impiannya walaupun
terkadang nampak berlebihan.
|
|
3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah
sehari-hari dan berperilaku kreatif
4.5Menyelesaikan masalah sehari-hari secara
kreatif
|
· Menetapkanapa yang ingin dituju, mengenali masalah, mengetahui penyebab masalah,
mengembangkan gagasan dalam mengatasi masalah, mencoba dengan berbagai cara
untuk mengatasi masalah.
|
|
3.6 Mengenal benda-benda disekitarnya (nama,
warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri
lainnya)
4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana
benda-benda di sekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola,
sifat, suara, tekstur, fungsi, dan
ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya
|
· Warna, bentuk
dua dimensi (persegi, segi tiga, lingkaran, segi panjang),
· bentuk tiga
dimensi (kubus, bulat, limas, tabung),
· ukuran (panjang-pendek, besar-kecil,
berat-ringan, sebentar-lama), bilangan (satuan, puluhan),
· tekstur
(kasar-halus, keras-lunak),
· suara
(cepat-lambat, keras-halus, tinggi-rendah),
· pengelompokkan
(berdasarkan warna, bentuk, ukuran, fungsi, warna-bentuk, warna-ukuran,
ukuran-bentuk, warna-ukuran-bentuk),
· seriasi
(kecil-sedang-besar, sangat kecil-lebih kecil-kecil-besar-lebih bar-paling
besar),
· pola (AB-AB,
ABC-ABC, AAB-AAB).
· Hubungan satu
ke satu, satu ke banyak, kelompok ke kelompok
|
|
3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman,
tempat tinggal, tempat ibadah, budaya,
transportasi)
4.7 Menyajikan berbagai karya yang berhubungan
dengan lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah,
budaya, transportasi) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, dan gerak
tubuh
|
· Keluarga
(hubungan dalam keluarga, peran, kebiasaan, garis keturunan),
· teman (nama,
ciri-ciri, kesukaan, tempat tinggal dst),
· lingkungan
geografis (pedesaan/ pantai/ kota/ pegunungan),
· kegiatan
orang-orang (di pagi/sore hari, dst), pekerjaan (petani, buruh, guru),
· budaya
(perayaan terkait adat, pakaian, tarian, makanan, dst),
· tempat-tempat
umum (sekolah, pasar, kantor pos, kantor polisi, terminal),
· berbagai jenis
transportasi (transportasi darat, air, udara, transportasi dahulu, dan
sekarang).
|
|
3.8Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman,
cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
4.8 Menyajikan berbagai karya yang
berhubungan dengan lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air,
batu-batuan, dll) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, dan gerak tubuh
|
· Hewan ,
misalnya; jenis (nama, cirri-ciri, bentuk),
· berdasarkan
lingkungan hidup (darat, udara, air),
· makanan
(herbivore, omnivore, carnivore),
· kelompok hidup
(hewan ternak/peliharaan/buas),
· tanaman
dikenalkan dengan jenis (tanaman darat/air, perdu/batang, buah/hias/kayu,
semusim/tahunan),
· bermacam bentuk
dan warna daun dan bermacam akar),
· berkembang biak
(biji/ stek/ cangkok/ beranak/ membelah diri/daun),
· cara merawat
tanaman, dst, gejala alam (angin, hujan, cuaca, siang-malam, mendung, siklus
air), tanah, batu.
|
|
3.9 Mengenal teknologi sederhana (peralatan
rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll)
4.9 Menggunakan teknologi sederhana untuk
menyelesaikan tugas dan kegiatannya (peralatan rumah tangga, peralatan
bermain, peralatan pertukangan, dll)
|
· Nama benda,
· bagian-bagian
benda,
· fungsi,
· cara
menggunakan secara tepat, dan cara merawat. Alat dan benda yang dimaksud
dapat berupa peralatan sekolah, perabot rumah tangga, perkakas kerja,
peralatan elektronik, barang-barang bekas pakai.
|
|
Sosial emosional
|
2.5 Memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap percaya diri
|
· Kebiasaan menyapa guru saat
penyambutan,
· berani tampil di depan teman, guru, orang tua dan lingkungan sosial
lainnya,
· berani mengemukakan pendapat, menyampaikan keinginan, berkomunikasi
dengan orang yang belum dikenal sebelumnya dengan pengawasan guru,
· bangga menunjukkan hasil karya,
· senang ikut serta dalam kegiatan bersama,
· tidak berpengaruh pada penilaian orang tentang dirinya.
|
2.6 Memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih
kedisiplinan
|
· Terbiasa mengikuti aturan,
· tidak marah ketika diingatkan aturan oleh temannya,
· mengingatkan temannya bila bertindak tidak sesuai aturan
|
|
2.7 Memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika
orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan
|
· Kesediaan diri untuk menahan diri,
· bersikap tenang, tidak lekas marah dan dapat menunda keinginan,
· sikap mau menunggu giliran, mau
mendengarkan ketika orang lain berbicara,
· tidak menangis saat berpisah dengan ibunya,
· tidak mudah mengeluh, tidak tergesa-gesa,
· selalu menyelesaikan gagasannya hingga tuntas,
· berusaha tidak menyakiti atau membalas dengan kekerasan
|
|
2.8 Memiliki perilaku
yang mencerminkan kemandirian
|
· Kebiasaan tidak bergantung pada orang lain,
· terbiasa mengambil keputusan secara mandiri,
· merencanakan, memilih, memiliki inisiatif untuk belajar atau melakukan
sesuatu tanpa harus dibantu atau dengan bantuan seperlunya
|
|
2.9 Memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya
|
· Kebiasaan mau mengindahkan dan memperhatikan kondisi teman,
· mau menemani teman melakukan kegiatan bersama,
· senang menawarkan bantuan pada teman atau guru,
· peka untuk membantu
orang lain yang membutuhkan,
· mampu
menenangkan diri dan temannya dalam berbagai situasi,
· senang mengajak
temannya untuk berkomunikasi, bereaksi positif kepada semua temannya
|
|
2.10 Memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap kerjasama
|
· Perilaku anak yang menerima perbedaan teman dengan dirinya,
· menghargai karya teman,
· tidak mentertawakan saat teman
berbicara,
· tidak ingin menang sendiri,
· menghargai pendapat teman, mau berbagi, mendengarkan dengan sabar
pendapat teman,
· senang berteman dengan semuanya, mengucapkan terima kasih atas bantuan
yang diterima,
· mengucapkan kata maaf bila salah, memberi tahu temannya dengan santuan
bila melakukan kesalahan.
|
|
2.11 Memiliki perilaku
yang dapat menye-suaikan diri
|
· Perilaku anak yang dapat mengikuti kegiatan transisi,
· tetap tenang saat berada di tempat baru dengan situasi baru misalnya
saat bertamu, berada di pusat perbelanjaan, atau saat bertemu dengan guru
baru,
· menyesuaikan diri dengan cuaca dan kondisi alam.
|
|
2.12 Memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap tanggungjawab
|
· Perilaku anak yang menunjukkan kesediaan diri untuk menerima
konsekuensi atau menanggung akibat
atas tindakan yang diperbuat baik secara sengaja maupun tidak
disengaja,
· mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf,
· merapihkan/ membereskan mainan pada tempat semula,
· mengerjakan sesuatu hingga tuntas,
· mengikuti aturan yang telah ditetapkan walaupun sekali-kali masih harus
diingatkan,
· senang menjalankan kegiatan yang jadi tugasnya (misalnya piket sebagai
pemimpin harus membantu menyiapkan alat makan).
|
|
3.13Mengenal
emosi diri dan orang lain
4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
|
· Memahami
penyebab sedih, marah, gembira, kecewa, atau mengerti jikaia menganggu
temannya akan marah, jika ia membantu temannya akan senang, jika bermain
dapat mengendalikan emosi dan saling berbagi.
|
|
3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat
diri
4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara
yang tepat
|
· Mengungkapkan
apa yang dirasakannya (lapar ingin makan, kedinginan memerlukan baju hangat,
perlu payung agar tidak kehujanan, kepanasan, sakit perut perlu obat),
· memilih
kegiatan main yang ditawarkan,
· mengambil
makanan sesuai kebutuhan, menggunakan alat main sesuai dengan gagasan yang
dimilikinya,
· membuat karya
sesuai dengan gagasannya
|
|
BAHASA
|
2.13
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
3.10
Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)
4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca)
|
Terbiasa berbicara sesuai fakta, tidak
curang dalam perkataan dan perbuatan, tidak berbohong, meng-hargai
kepemilikan orang lain, mengembalikan benda yang bukan haknya, mengerti
batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan, terus terang, anak senang melakukan sesuatu sesuai aturan
atau kesepakatan, dan mengakui kelebihan diri atau temannya
· Menjawab dengan
tepat ketika ditanya,
· merespon dengan
tepat saat mendengar cerita atau buku yang dibacakan guru,
· melakukan
sesuai yang diminta,
· menceritakan
kembali apa yang sudah didengarnya
|
3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan
bahasa secara verbal dan non verbal)
4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa
secara verbal dan non verbal)
|
· Mengungkapkan
keinginannya, menceritakan kembali,
· bercerita
tentang apa yang sudah dilakukannya,
· mengungkapkan
perasaan emosinya dengan melalui bahasa secara tepat.
|
|
3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui
bermain
4.12 Menunjukkan
kemampuan keaksara-an awal dalam berbagai bentuk karya
|
· Warna, bentuk,
· membaca gambar,
membaca symbol,
· menjiplak
huruf,
· mengenali huruf
awal di namanya, menuliskan huruf-huruf namanya,
· menuliskan
pikirannya walaupun hurufnya masih terbalik atau tidak lengkap,
· mengucapkan
kata yang sering diulang-ulang tulisannya pada buku cerita,
· mengeja huruf,
· membaca
sendiri.
|
|
Seni
|
2.4 Memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap estetis
|
· Menghargai keindahan diri sendiri, karya sendiri atau orang lain, alam
dan lingkungan sekitar,
· menjaga kerapihan diri, dan
· menghargai hasil karya baik dalam bentuk gambar, lukisan, pahat, gerak,
atau bentuk seni lainnya,
· merawat kerapihan-kebersihan-dan keutuhan benda mainan atau milik
pribadinya.
|
3.15 Mengenal
berbagai karya dan aktivitas seni
4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan
menggunakan berbagai media
|
· Mengenal
berbagai hasil karya dan aktivitas seni gambar dan lukis, seni suara, seni
musik, karya tangan dan lainnya
|
D.
PENDAMPINGAN LEMBAGA PAUD KEPADA ORANGTUA
Pendampingan adalah proses pemberian bantuan
penguatan pelaksanaan rumah kreatif bagi anak usia dini kepada orangtua yang
sedang melaksanakannya. Pendampingan yang bisa dilakukan antara pendidik PAUD
kepada orangtua diantaranya dengan:
1. Pendampingan
komunikasi lewat telephone
2. Pendampingan
pendidik mengunjungi lembaga rumah
3. Pendampingan
orangtua mengunjungi lembaga PAUD
4. Pendampingan
dengan forum sosialisasi
Materi pendampingan bisa berupa kesulitan
dalam mengatasi permasalahan pada pengasuhan pada anak dengan tujuan
menyamanakan persepsi dalam mencapai pengasuhan sesuai usia . Pemberi
pendampingan merupakan pendidik dan tenaga kependidikan pada PAUD yang menjadi
pengelola pelaksanaan program penerapan rumah kreatif bagi anak usia dini.
Penerima pendampingan adalah orangtua
anak usia dini yang melaksanakan penerapan rumah kreatif bagi anak usia
dini.Pelaksanaan pendampingan diatur sendiri oleh pengelola program penerapan
rumah kreatif bagi anak usia dini, atau kondisional sesuai kebutuhan orangtua
yang melaksanakan program. Prinsip pendampingan :
1. Profesional :
yaitu komunikasi yang terjadi antara pendidik atau tenaga kependidikan pemberi
pendampingan dan penerima pendampingan yaitu orangtua adalah untuk peningkatan
kemampuan profesional dan bukan atas dasar hubungan personal.
2. Sikap saling
percaya : yaitu penerima pendampingan memiliki sikap percaya kepada pemberi
pendampingan bahwa informasi, saran dan contoh yang diberikan adalah yang
memang dikehendaki penerapan rumah kreatif bagi anak usia dini.
3. Berdasarakan
Kebutuhan : yaitu materi pendampingan adalah materi teridentifikasi sebagai
aspek yang masih memerlukan penguatan, dan kegiatan penguatan akan memantapkan
pengetahuan dan keterampilan penerima pendampingan.
4. Berkelanjutan :
yaitu hubungan profesional yang terjadi antara pemberi dan penerima
pendampingan berkelanjutan setelah pemberi pendampingan secara fisik sudah
tidak lagi berada dilapangan, dilanjutkan melalui e-mail atau alat komunikasi
lain yang tersedia. Pendidik dan tenaga kependidikan memberikan nomor telephone
yang bisa dihubungi dalam proses pendampingan.
Lampiran
Contoh Perencanaan Pembelajaran
Hari
tanggal :
Nama
Orangtua :
No
|
Rencana Kegiatan
|
Kompetensi yang akan dicapai
|
Alat dan bahan
|
Pendekatan
|
|
(diisi oleh orangtua mengenai kegiatan
bersama anak
dirumah)..................................................................................................................................................
|
(diisi oleh orangtua mengenai kompetensi
anak).............................................................................................................................
|
(diisi oleh orangtua alat dan bahan
yang dipakai dirumah)......................................................................
|
(diisi oleh orangtua pendekatan yang
dipakai
dirumah)......................................................................
|
Contoh Format Evaluasi Pembelajaran
Kegiatan orangtua
|
Hasil
|
(diisi oleh orangtua mengenai kegiatan
bersama anak
dirumah)..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
|
(disi oleh orangtua dalam mendeskripsikan
kegiatan anak waktu mengulang untuk evaluasi
anak)..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
|
Perlakuan orangtua
|
Kondisi anak
|
(diisi oleh orangtua dalam tahapan
pelaksanaan pengasuhan).............................................................................................................................................................................................................................................................................
|
a. Sangat bisa
b. Bisa
c.
Sedikit bisa
d. Tidak bisa
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar