Kamis, 03 Desember 2020

PENANAMAN SEJAK DINI ANTI KEKERASAN BERBASIS GENDER

  


Perbedaan jenis kelamin memang menjadi perbedaan yang mendasar. Bukan menjadi jurang yang lebar ketika gender yang berbeda membuat perbedaan pada keseharian. Disaat anak terlahir saja masih ada masyarakat beranggapan mengelukan ketampanan dan kecantikan dari segi fisik. Karena memang ungkapan ini lebih mudah dilafalkan daripada memberikan doa yang terbaik untuk masa depan anak. Memberikan ungkapan penyamaan anak dengan ibu atau ayah juga masih mendominasi dengan kondisi gender anak, hal ini memberikan stampel yang berbeda secara jenis kelamin. Maka perlunya sejak anak usia dini diberikan motivasi dan dorongan untuk fokus pada kepandaian dan menghargai akan kepercayaan diri sehingga meningkatkan keteguhan hati untuk dimasa selanjutnya.

Sejak anak usia dini dengan pembiasaan oleh orangtua alangkah baiknya bisa mengikuti ayah atau ibunya secara bergantian. Pada setiap kesempatan mengajak anak dengan asas adil agar apa yang dilakukan ayah atau ibu bisa dicontoh dan diteladani. Anak akan memiliki keseriusan untuk memandang gender ini sama sehingga bisa diposisikan sejajar dan meminimalkan kekerasan berbasis gender. Selain itu nasihat yang sesuai dengan perkembangan menggunakan kalimat positif lalu ketika menasihati memposisikan diri sejajar dengan anak maka hal ini penghargaan untuk anak melakukan kebaikan disetiap waktu.

Beberapa ungkapan untuk memberikan penanaman baik sejak usia dini dalam melawan kekerasan berbasis gender adalah :

  1. Tanpa membedakan jenis kelamin dengan berbagai sanjungan yang hanya memunculkan fisik luar.
  2. Berikan sanjungan agar anak sejak dini menghargai kepintaran dan mudah untuk melakukan kebaikan serta membudayakan kebaikan
  3. Setiap anak akan tumbuh dengan keunikan masing-masing maka adanya pertumbuhan dan perkembangan anak perlu disadari orangtua atau orang dewasa yang dekat dengan anak.
  4. Kurangi rasa untuk mengomentari fisik meski sekedar wah kecil badan atau sudah ompong. Karena fisik ini bisa dibentuk dan dirubah maka bisa dibentuk ketika nantinya dewasa, karena etika dan sopan santun tidak bisa dirubah secara cepat dan mudah. Maka kepintaran yang berproses pada karakter baik anak inilah yang perlu dibudayakan dengan baik.
  5. Memudarkan ungkapan bahwa yang lemah pasti perempuan dan yang suka menangis itu perempuan. Semua orang berhak untuk mengungkapkan perasaan yang dialami dengan sebaik mungkin dan bisa diarahkan. Memberikan kesempatan kepada anak usia dini mengenali semua perasaan akan baik dengan memberikan penjelasan tentang semua yang dirasakan karena membedakan kekuatan ini akan berujung pada kekerasan berbasis gender.

Mari ayah bunda dan juga guru semua untuk senantiasa membudayakan kebaikan menyapa dengan kepintaran dan kelincahan yang nampak pada anak usia dini. Bukan sekedar untuk menampilkan paras yang dimiliki atau kebaikan fisik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar