Rabu, 09 Agustus 2017

Aplikasi Simulasi CAT CPNS

CAT CPNS :

https://www.dropbox.com/home?preview=Software+Latihan+Soal+CPNS+2011.rar

https://www.dropbox.com/home?preview=Simulasi+CAT-BKN_2.rar

Minggu, 06 Agustus 2017

KANTIN KEJUJURAN

Oleh : Faisal Riza Hasbullah

“Robert bagaimana jika hari selasa besuk kita mulai usaha kita berjualan di sekolah?” Tanya Briyan kepada Robert teman sekelasnya.
“Boleh itu ide yang bagus tetapi apa kita bisa berjualan sedangkan kita banyak belajar didalam kelas juga?” Robert merasa memang ide bagus sambil bertolak pinggang dia bertanya kembali untuk jualan di sekolah, tetapi nanti yang menunggu siapa jualannya.
“Kalau kamu setuju, kita meminta ijin dulu kepada Ibu Guru Jeni, Apakah kita diijinkan atau tidak untuk berjualan.” jawab Briyan kepada Robert agar meminta ijin kepada ibu guru dikarenakan penjual dikantin ibu Monti tidak berjualan lagi karena su pindah rumah.
Maka dengan kompak Robert dan Briyan bertemu dengan ibu guru. “Ibu guru ini kami mau bertanya, Apakah boleh nanti kita berjualan di sekolah ini?” Tanya Robert kepada ibu guru.
“Wah, ide yang bagus itu anak-anak. Tetapi apakah nanti ada yang menunggu jualan kalian jika kalian sedang belajar ada yang membutuhkan sesuatu bagaimana?” wajah bu guru sambil mengerenyitkan jidad berfikir untuk menentukan solusinya. “Bagaimana jika mencoba dengan kantin kejujuran anak-anak? nanti setiap barang yang dijual bisa diberikan nominal harga yang bisa dibayarkan langsung memasukkan kedalam kotak tanpa ada yang menjaga bisa menumbuhkan kejujuran setiap siswa.” Bu guru dengan wajah cerah memberikan solusi agar anak mencoba kantin kejujuran.

“Baiklah bu guru kami akan mencobanya, besuk kita mencoba menjual roti dan kacang goreng yang diolah oleh orangtua kami. Terimakasih atas ijin kami untuk berjualan” jawab kompak dari kedua anak tersebut. Sesampainya dirumah Robert meminta ijin orangtua untuk membawa kacang goreng yang dipanen dari kebun. Sedangkan Briyan membantu ibunya membuat roti dan ikut membungkusinya agar bisa dibawanya ke sekolah.
***
Keesokan harinya dengan semangat Robert membawa 20 bungkus kacang goreng dan Briyan membawa 25 bungkus roti.  mereka berpamitan kepada orangtua mereka untuk berangkat sekolah.
Sesampainya disekolah mereka sepakat untuk meletakkan makanan tersebut pada satu kardus yang telah diberikan kotak kecil untuk menaruh uang pembayaran. Pada waktu sebelum belajar dimulai mereka memberitahukan kepada teman-temannya yang ingin membeli makanan yaitu roti dan kacang goreng didepan kelasnnya bisa membeli sendiri, disitulah kantin kejujuran untuk pembeli mengambil dagangan sekaligus membayarnya dengan jujur.
Ketika kelas istirahat Boni yang dipagi hari terlambat masuk sekolah tidak mengetahui pengumuman adanya kantin kejujuran, tiba-tiba mengambil saja roti yang ada didepan kelas tanpa membayarnya. lalu datanglah Dini yang memberikan peringatan, “Boni jangan kamu makan seenaknnya roti itu tanpa membayar, itu roti dijual pada kantin kejujuran, ayo kalau ambil jujur untuk membayar!”
Oiya, sejak kapan ada kantin kejujuran? jawab Boni. Lalu Ibu Jeni yang mendengar adanya keributan mendatangi Boni dan Dini yang selisih paham. “Boni apa yang dikatakan Dini itu benar ini adalah kantin kejujuran,lalu yang berjualan adalah Briyan dan Robert mereka tadi pagi telah mengumumkan hal itu kamu sedangkan kamu datang terlambat. Besuk lagi jika ada barang apapun yang bukan milikmu kamu meminta ijin kepada yang lain yang lebih mengerti ya” kata ibu Jena menjelaskan dengan penuh kasih sayang.
“Oh begitu ibu guru, baiklah saya minta maaf. akan saya bayar harga roti ini dengan uang saku saya” kata Boni sambil mengambil uang yang ada didalam sakunya. “Maafkan saya Dini dan terimakasih sudah mengingatkan saya” lanjut Boni sambil meminta maaf kepada Dini. “Iya sama-sama Boni, besuk lagi kalau bukan punyamu kamu bisa meminta ijin untuk mengambil ya.” jelas Dini kepada Boni.
***
bersambung…

(kejujuran, ramah, permisi, kreatif)